SIDOARJO – Kegiatan donor darah menjadi satu dari sekian tugas yang diemban Palang Merah Indonesia (PMI), organisasi kemanusiaan yang berulang tahun ke-78 pada hari ini, Minggu (3/9/2023).
Fathir dari pdiperjuangan-jatim.com mewawancara Drs Anak Agung Ngurah Dharmayudha MPd, atau akrab disapa Pak Agung, pada Sabtu (2/9) siang. Kader Banteng yang pernah mendapatkan berbagai piagam penghargaan seputar aktivitasnya mendermakan darah untuk sesama.
Ditemui di rumahnya, Desa Lebo RT 18 RW 5 Kecamatan dan kabupaten Sidoarjo, pria kelahiran Bali tahun 1959 itu menceritakan pengalamannya sekian lama menjadi donor darah sukarela (DDS, istilah pendonor darah).
Ketika itu, saat Agung masih tercatat sebagai pelajar SMA, sedang menjaga adiknya yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Dia ditanya dokter golongan darahnya, karena ada pasien yang kritis dan segera membutuhkan darah.
“Karena darah saya cocok, ya sudah saya berikan. Niatnya menolong orang,” kata Agung.
Sejak saat itu ia mengerti betapa pentingnya berdonor darah. Ia pun mulai secara rutin mengikuti kegiatan donor darah di bangku perkuliahan setiap 3 bulan sekali.
Di usianya yang kini tak lagi muda, Agung masih donor darah. Sebab fisiknya tergolong prima. Lantaran ia terbiasa pola hidup sehat. Seperti kebiasaan bersepeda dan melatih anak-anak di lingkungannya olahraga panahan.
Juga mengukuti berbagai komunitas bergerak di bidang sosial maupun hobi seperti sepeda kuno maupun sekuter, yang menjadikan hidupnya penuh kegembiraan.
“Dua bulan lalu saya donor. Kalau dulu dari jaman kuliah, donor 3 bulan sekali. Tapi sekarang saya donor 2 bulan sekali,” ujar pensiunan guru yang masih rutin bersepeda 2 jam sehari saban pagi ini.
Lebih dari 100 Kali
Pada 2016 lalu, Agung mendapatkan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari kepresidenan karena tercatat sudah donor 100 kali. Piagam dan medali tersebut menyempurnakan penghargaan donor darah sukarela (DDS) yang ia terima sebelumnya saat mencatatkan angka donor ke-15 kali, 30, 50 dan 70.
Jika pada 2016 Pak Agung sudah donor ke-100 kali, total berapa sampai sekarang? “Ha ha ha (tertawa), saya tidak pernah menghitung. Kira-kira 120-an atau mungkin lebih ya,” kata Agung yang masa mudanya sempat menggeluti olahraga tinju.
Hitungan redaksi, jika donor saban 3 bulan sejak 2016 hingga 2022 maka ada penambahan 24, sehingga jumlah total menjadi 124 kali. Sementara jika rutinitas 2 bulanan, didapatkan angka 136 kali.
“Ya kurang lebih segitu, tidak pernah menghitung lah pokoknya,” kata Agung sekali lagi. “Saya hanya ingat kapan waktunya donor, tubuh seperti terasa otomatis (memberikan peringatan),” imbuh Bendahara Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI Perjuangan Sidoarjo ini.
Untuk siapa darahnya?
Berkali-kali menyumbangkan darahnya, Agung mengaku tak terbersit sedikitpun mencari tahu untuk apa saja dan siapa saja darahnya disalurkan.
“Nggak boleh berpikir (diberikan) ke siapa-nya mas. Yang penting sudah donor darah, buat kebutuhan medis menyelamatkan orang,” terangnya.
Baca juga: Bung Karno Pendonor Darah
Pada kesempatan itu, ia mengingatkan kepada generasi muda untuk ikut donor darah. Tidak sekadar sebagai sikap kepedulian sosial, namun ada manfaat lain yang jarang diketahui banyak orang. Yakni untuk kesehatan pribadi.
“Donor darah itu bagus, serius. Terutama untuk sirkulasi darah. Meminimalisir penyakit jantung sama potensi darah menyumbat. Anak muda jangan takut kehilangan darah, donor darah itu menyelamatkan nyawa orang dan menyelamatkan kita juga,” jelas Agung. (frgj/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS