JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan bergerak cepat melakukan evakuasi dan bantuan ke rakyat korban banjir di kawasan Jabodetabek.
Tidak hanya itu, dapur umum di DKI, Bekasi, dan Bogor serta beberapa daerah lain langsung didirikan.
“Partai hadir dengan seluruh nilai-nilai kemanusiaan. Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, Max Rulland dan Adi Wijaya memimpin langsung program kemanusiaan tersebut,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sabtu (4/1/2020).
Baca juga:
>Kader dan Pengurus PDI Perjuangan Diinstruksikan Bantu Korban Banjir
>Baksos di Pemukiman Korban Banjir, Iriana Jokowi Serahkan 10 Truk Sembako
Kemampuan salah satu dapur umum di DPD PDI Perjuangan DKI, lanjut Hasto, bisa memberikan makanan sehat dan bergizi minimum 3500 nasi kotak per hari. “Aksi kemanusiaan ini untuk rakyat kecil tanpa membeda-bedakan pilihan politiknya,” ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa, banjir di Ibukota negara merupakan cermin rusaknya tata kelola lingkungan. Dengan memelajari kepemimpinan Jokowi, Ahok, Djarot Syaiful Hidayat, ketika menjadi Gubernur DKI, juga kepemimpinan Tri Rismharini Wali Kota Surabaya, Hendrar Prihadi atau Hendi Wali Kota Semarang, maka persoalan pencegahan dan pengendalian banjir itu merupakan ukuran kualitas kepemimpinan kepala daerah.
Kota Surabaya, dan bahkan Kota Semarang, jelas Hasto, secara topografis tidak jauh beda dengan Jakarta juga menghadapi ancaman karena menaiknya permukaan air laut.
“Demikian halnya Kota Surabaya tidak kalah kompleks. Namun melalui program komprehensif, terarah, fokus, dan pemimpinnya memahami persoalan lapangan, maka direction yang diberikan sangat jelas: pencegahan banjir. Kedua kota besar tersebut terbukti efektif mengendalikan dan mencegah banjir,” ungkap Hasto.
Karena itulah apa yang terjadi di Jakarta tidak bisa diatasi dengan membagi nasi bungkus ketika banjir. Menurut Hasto, banjir di Jakarta tidak bisa juga dibelokkan akar persoalannya dengan menyalahkan hulu sungai.
“Banjir merupakan persoalan kepemimpinan dan manajemen. Pernyataan selebar apapun sungai di Jakarta, selama air dari selatan dibiarkan bebas mengalir ke daerah pesisir termasuk Jakarta, bukanlah pernyataan yang bijak, dan cenderung cuci tangan,” ujarnya.
Rakernas I PDI Perjuangan mendatang, imbuh Hasto, secara khusus akan menaruh perhatian pada persoalan tersebut. Sehingga lahirlah kebijakan komprehensif Partai di dalam mencegah dan mengendalikan banjir untuk dijalankan bagi seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS