JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kader dan jajaran pengurus PDI Perjuangan diminta turun ke bawah membantu rakyat korban banjir tanpa pandang bulu pilihan politiknya.
“Semua harus turun ke bawah dan membantu mereka yang menjadi korban banjir,” kata Hasto, kemarin.
Diberitakan, hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020), telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun hingga Kamis (2/1/2019) pukul 21.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir Jabodetabek mencapai 30 orang.
Bantuan yang diberikan PDI Perjuangan, kata Hasto, ada yang berupa makanan, terutama makanan bagi balita. Tim Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP juga turun langsung membawa pakaian buat rakyat.
Pemberian bantuan bagi korban banjir, sebut Hasto, merupakan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang saat ini sedang berada di Jepang karena menerima gelar Doktor Honoris Causa ke-9.
“Itu perintah langsung Ibu Ketua Umum. Seringkali kalau kejadian banjir kita melupakan kebutuhan khusus perempuan, melupakan makanan bagi anak-anak balita,” jelas Hasto.
PDI Perjuangan, tambah Hasto, juga mendirikan posko di Tangerang, Banten, Jakarta, dan Bekasi. Menurutnya, saat ini Wakil Sekjen Bidang Kerakyatan Sadarestuwati sedang keliling ke wilayah terdampak banjir.
“Mbak Ribka Tjiptaning sebagai Ketua DPP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana juga turun langsung memimpin Baguna di tengah rakyat,” ujarnya.
Dia menambahkan, aksi membantu korban banjir merupakan bagian dari prinsip kemanusiaan yang harus dijalankan Partai.
Menurutnya, hal itu membuktikan partai menyatu dengan rakyat sehingga ketika rakyat sedang susah karena banjir, seperti terjadi di Jakarta, Banten, dan juga di Jawa Barat, maka, PDI Perjuangan memberikan bantuan. “Dapur umum selalu standby kami buat,” ujarnya.
Megawati juga memberikan instruksi secara detail, bagaimana seluruh masakan disiapkan dengan baik dan bersih.
Menurut Hasto, Megawati telah mengingatkan agar ke depan benar-benar memperhatikan aspek pencegahan dan kemudian melindungi seluruh aliran sungai untuk direvitalisasi dan tidak boleh membuang sampah sembarangan. “Mari kita rawat lingkungan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Terkait solusi banjir, imbuh Hasto, Megawati sudah lama memberi peringatan terhadap hal tersebut. Bahkan ketika Presiden Jokowi masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, sudah dilakukan langkah-langkah yang komprehensif untuk melakukan revitalisasi seluruh aliran sungai.
Saat itu, lanjut Hasto, Jokowi mempercepat pembangunan waduk di hulu sungai Citarum dan ini ‘in progress’. Namun, Hasto menekankan, tanpa kerja sama dengan semua pihak dan membangun kesadaran untuk menjaga lingkungan, hanya akan sia-sia.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan langkah-langkah komprehensif seperti yang pernah dilakukan Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Djarot Saiful Hidayat.
“Hal-hal yang baik bisa dilanjutkan untuk merawat lingkungan kita, mencegah banjir. Karena ketika terjadi banjir, rakyat kecil yang juga akan menjadi korban,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS