BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak para kaum milenial untuk lebih peduli pada perhelatan pemilihan umum (Pemilu) pada 17 April 2019. Menurut Anas, hak politik kaum milenial bisa disalurkan dengan berbagai cara yang kreatif.
Anas mengatakan, pada pemilu kali ini, generasi milenial memiliki potensi pemilih yang sangat besar. Berdasarkan data KPU jumlahnya mencapai 40 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) nasional.
Potensi yang besar ini otomatis menjadikan mereka sebagai kekuatan yang potensial menciptakan Pemilu yang aman, dan damai serta berjalan dengan sukses.
Menurutnya, saat ini ribuan berita hoax disebarkan lewat media sosial setiap hari. Anas minta generasi muda harus bisa menyaring informasi yang diterima.
“Caranya, ya meningkatkan literasi kita, perbanyak wawasan. Kalau dapat informasi yang tidak jelas sumbernya, jangan ikut menyebarkan,” kata Anas saat membuka Seminar dan Lokakarya Pandu Digital “Literasi Digital Untuk Pemilu Damai (mengikis hoax)”, di Aula Minak Jinggo, Banyuwangi, Senin kemarin.
Kegiatan yang diikuti 200 generasi milenial Banyuwangi ini digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, Pemkab Banyuwangi bersama Komunitas Siberkreasi, dan ICT Watch .
Anas menilai pertemuan semacam ini penting bagi para milenial untuk meningkatkan literasi digitalnya. Karena dengan memiliki literasi digital yang baik, tidak ikut dalam arus hoaks generasi milenial ikut menjaga kondusivitas wilayah.
“Generasi muda juga bisa aktif membuat konten-konten positif dan kreatif. Buat cerita yang menarik lewat video, karena anak-anak milenial ini jago bikin konten yang kreatif. Ini bisa mengimbangi berita khoaks yang beredar menjelang Pemilu,” ujarnya.
“Karena dari informasi kepolisian sebenarnya hoaks ini telah membuat keresahan dan mengancam keamanan tidak hanya saat Pemilu saja. Jika generasi milenial sudah melek literasi digital, otomatis bisa membuat daerah aman dan tertib,” imbuh Anas. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS