JEMBER – Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, Hari Putri Lestari, menggelar workshop dengan tema “Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Hukum yang Demokratis Tidak Lepas dari Peran dan Kontrol Pemuda Pemudi Bangsa” di aula Hotel Aston Jember, Senin (28/8/2023)

Kegiatan itu dihadiri oleh aktivis mahasiswa, aktivis lingkungan, aktivis buruh, dan tokoh masyarakat. Dengan workshop tersebut, diharapkan pemuda dapat menjadi penggerak pembangunan daerah.

Menurut Hari Putri Lestari, gagasan dan ide itu tidak harus disampaikan melalui aksi turun jalan, tapi dapat melalui komunikasi dengan pejabat yang berwenang, baik eksekutif di daerahnya, maupun anggota legislatif dari dapilnya.

“Makanya kenalilah mereka. Mereka itu kan produk pemilu yang membawa gerbong keberlanjutan. Melahirkan produk hukum. Makanya ide dan gagasan (dalam membangun daerah) bisa dititipkan ke mereka,” ujarnya.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Tari itu menambahkan, masukan berupa gagasan juga bisa dilakukan melalui media masa maupun media sosial, namun dengan catatan harus bijak menggunakannya.

“Jika dilakukan dengan etika, saya rasa tidak apa-apa. Sebab, media (termasuk media sosial) itu menjadi salah satu referensi atau perhatian pejabat saat viral,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Hal senada juga dijelaskan oleh Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Jember, Ermanto Fahamsyah, yang hadir sebagai pemateri di workshop tersebut. Ia mengungkapkan, peran pemuda sangat signifikan, termasuk dalam penyusunan regulasi maupun produk hukum daerah.

Pemuda juga bisa terlibat aktif dalam penyusunan peraturan daerah (perda), sekaligus mengkritisi jika ada regulasi yang ternyata nuansa keadilannya tidak ada. Hal itu bisa dilakukan melalui advokasi atau gerakan sosial.

“Ketika ada keputusan pengadilan ada nuansa ketidakadilan bagi masyarakat, atau masih adanya budaya hukum yang tidak berkepastian, ini membutuhkan gerakan bersama, terutama pemuda,” jelasnya. (alfian/set)