SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan beasiswa untuk 200 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanan (TK) yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Surabaya, untuk menempuh pendidikan S1.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk memberikan beasiswa kepada para guru PAUD dan TK secara berkelanjutan guna mendukung upaya mewujudkan Generasi Emas tahun 2045.
“Beasiswa itu diberikan untuk meningkatkan kemampuan para guru PAUD dan TK. Tujuannya, supaya para guru bisa memberikan ilmu dan wawasan kebangsaan serta pendidikan karakter sejak dini terhadap anak-anak,” ujar Wali Kota Eri dalam acara bincang-bincang bertajuk “Perempuan PGRI Kuat, Surabaya Hebat” di Surabaya, Kamis (24/8/2023).
“Sehingga di situlah tercipta pemimpin-pemimpin berakhlakul karimah, maka dari itu kita mulai dari pendidikan PAUD dan TK,” imbuhnya.
Di samping menyediakan beasiswa, Pemkot Surabaya juga siap memfasilitasi para guru untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Saya berharap betul, guru-guru ini tidak hanya sekadar mengajar, tapi panjenengan (Anda) adalah juga sebagai tonggak penguat keluarga. Kalau nanti seandainya ada guru yang pendapatannya ingin ditambah di luar sebagai guru, nanti bisa dilakukan dengan Pemkot Surabaya,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan, pemberian beasiswa pendidikan S1 kepada 200 guru PAUD dan TK merupakan bagian dari Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
“Ada seleksinya. Jadi, yang tersaring ini dilihat dari segi lama masa kerjanya, pelatihannya, dan sebagainya, hingga terpilih 200 guru. Ini kerja sama dengan Unesa (Universitas Negeri Surabaya), akan dimulai pada tahun ajaran baru ini,” ujar Yusuf.
Menurutnya, para guru yang mendapatkan beasiswa akan menjalani pendidikan di perguruan tinggi selama empat semester.
Ketua PGRI Kota Surabaya, Agnes Warsiati, menyampaikan harapannya agar program beasiswa dapat meningkatkan kompetensi para guru di Kota Surabaya.
“Dengan kerja sama ini, saya berharap agar guru-guru, utamanya perempuan, yang ada di Kota Surabaya ini menjadi orang-orang yang kuat. Kuat artinya dalam keluarganya, ekonominya, profesinya, dan bisa bermasyarakat dengan baik,” terangnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS