SURABAYA – Memasuki hari ke-21 bulan Ramadan, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Surabaya menggelar Peringatan Nuzulul Qur’an sekaligus buka bersama dan santunan anak yatim, Rabu (12/4/2023).
Hadir dalam acara yang digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, di antaranya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, dan beberapa tokoh agama Surabaya.
Mengawali sambutannya, Ketua Bamusi Kota Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, mengajak kader Bamusi bersyukur dan bangga masih bisa bertemu momentum Nuzulul Qur’an di Ramadan 1444 Hijriyah ini.
“Kita harus bersyukur dan bangga dengan diturunkannya Al-Quran ini, karena banyak makna yang terkandung di dalamnya,” ujar Ghoni.
“Salah satunya konteks implementasi kemanusiaan, yaitu Al-Quran bisa menyatukan umat manusia,” imbuhnya.

Menurut Ghoni, hal tersebut juga sejalan dengan tema yang diusung Bamusi dalam rangkaian kegiatan selama Ramadan, yaitu Membangun Spirit Kegotong-royongan.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Surabaya itu juga menjelaskan bahwa sifat gotong royong terdapat di dalam Al-Quran, maka itu dia mengajak segenap stakeholder di Surabaya untuk saling tolong-menolong, bergotong royong bersama, membangun kota Pahlawan agar menjadi lebih baik lagi.
Di tempat yang sama, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa Bamusi ini adalah sebuah wadah kebangkitan dari kader-kader PDI Perjuangan.
“Kalau ada yang ngomong PDI Perjuangan ini Islam abangan, yang memang seragamnya merah, tapi hatinya adalah tetap hati Ahlussunnah Wal Jamaah,” ujar Wali Kota Eri.
“Itu yang kita buktikan hari ini,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri juga mengajak Bamusi untuk mengadakan kegiatan selawat setiap minggu keliling di seluruh kecamatan se-Surabaya.
“Setelah Syawal dan Idulfitri nanti, saya ingin mengadakan selawat setiap minggu keliling kecamatan,” terangnya.
“Sing ngadakno Bamusi (yang mengadakan Bamusi, red), semua ikut dan dibuat contoh. Di mana setiap penjuru, barat timur utara atau selatannya Kota Surabaya, kalau sudah digemakan Ahlussunnah Wal Jamaah, Surabaya pasti adem. Gak onok seng gegeran (ndak ada yang bertengkar, red),” tutur Wali Kota Eri dengan gaya suroboyoan-nya.
Wali Kota Eri juga meminta seluruh kader PDI Perjuangan untuk memberikan contoh kerja ikhlas di masyarakat, tidak untuk mencari pengakuan, tidak untuk mencari jabatan, tapi hanya menjalankan amal dan kebaikan yang didasari dengan iman.
“Kalau PDI Perjuangan dan Bamusi melakukan hal tersebut, saya yakin kader-kadernya pasti akan bahagia, sejahtera dan hidupnya akan menjadi lebih baik,” terangnya.
“Apalagi kalau ngomong hattrick, kalau dilakukan dengan iman, insya Allah pasti tercapai, dan PDI Perjuangan pasti akan menjadi yang terbaik,” lanjutnya.
Di akhir, mengutip pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri, Wali Kota Eri berharap agar PDI Perjuangan dan Bamusi dapat menangis untuk rakyat, bersedih untuk rakyat, bahagia untuk rakyat,, tapi tidak pernah meninggalkan iman serta tidak pernah meninggalkan Ahlussunnah Wal jamaah-nya.
“Itulah PDI Perjuangan,” tandas Wali Kota Eri mengakhiri.
Sesaat sebelum azan Magrib dan buka bersama, acara ditutup dengan ceramah dari Drs. KH. Sholeh Sahal, Syuriah PCNU Kota Surabaya serta santunan kepada puluhan anak yatim. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS