Rabu
21 Mei 2025 | 11 : 30

Pemerintah Hapus THL, Banteng Banyuwangi Minta Pemda Jamin Tenaga Honorer yang Tak Masuk PPPK

PDIP-Jatim Eko H. 04072022

BANYUWANGI – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Banyuwangi, Eko Hariyono, memberi perhatian serius terhadap penghapusan Tenaga Honorer Lepas (THL) oleh pemerintah. Ia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk memikirkan nasib tenaga honorer yang tidak terakomodir/diterima menjadi pegawai PKKK.

Penghapusan tentang tenaga honorer itu sendiri telah tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) No.: B/185/M.SM.02.03/2022 perihal Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Eko juga menjelaskan, keberadaan tenaga honorer atau THL masih dibutuhkan untuk mendukung kinerja pemerintah daerah, bahkan untuk gaji THL di lingkungan Pemkab Banyuwangi tidak membebani APBN.

Pihaknya juga mendorong pihak eksekutif daerah untuk menolak rencana penghapusan tenaga honorer atau THL di lingkungan Pemkab Banyuwangi.

“Saya melihat tenaga honorer atau THL di Banyuwangi masih dibutuhkan oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Maka kalau keberadaan tenaga honorer itu dihapus akan banyak THL yang kehilangan posisinya, tapi kalau mereka para tenaga honorer itu diterima jadi PKKK tidak masalah. Namun kalau tidak, maka pemkab harus bertanggug jawab memikirkan keberadaan mereka selanjutnya,” ujar Eko, Senin (4/7/2022).

“Bahkan kami, Fraksi PDI Perjuangan dengan tegas menolak rencana penghapusan THL tersebut, dan akan mendorong Pemkab Banyuwangi untuk berkomunikasi dengan pusat agar penghapusan tenaga honorer bisa dikaji ulang,” tambah Eko.

Pemerintah Pusat seharusnya melihat kebutuhan di daerah. Tidak hanya itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh Menpan RB bisa menjadi boomerang bagi pemerintah daerah.

Pasalnya, secara tidak langsung akan terjadi gejolak menyusul penghapusan honorer. Dan pemerintah daerahlah yang nantinya akan menghadapi para honorer secara langsung.

“Penghapusan honorer atau THL bukan solusi yang tepat dan kondisi ini sangat tidak kondusif bagi daerah,“ terang politisi PDI Perjuangan asal Kecamatan Purwoharjo ini.

Selain itu, dampak penghapusan tersebut akan menimbulkan permasalahan sosial karena jika dihapus secara serempak menyebabkan banyaknya pengangguran di daerah.

“Sebagaimana diketahui, saat ini di Banyuwangi ada ribuan tenaga honorer yang tersebar di berbagai instansi dan OPD. Mereka sekarang sedang mengalami keresahan dengan adanya SE Menpan RB tersebut. Jika ada jaminan mereka semua bakal dijadikan PKKK atau PNS, itu justru lebih baik. Namun bila tidak, tentu mereka akan kehilangan pekerjaannya,” pungkasnya. (ryo/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Bupati Sugiri Kukuhkan Ribuan Penghafal Al-Qur’an, Berharap Tumbuh Generasi Berkualitas

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengukuhkan ribuan pelajar hafidz. Mereka adalah pelajar SMP ...
LEGISLATIF

Hadapi Krisis, Kanang Serukan Semangat Gotong Royong kepada Rakyat

NGAWI – Anggota DPR RI/MPR RI Ir. Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang, menggelar sosialisasi Empat Pilar ...
SEMENTARA ITU...

Wabup Resmi Pimpin KONI Kabupaten Blitar, Bupati Rijanto: Momen Penting Tingkatkan Prestasi Olahraga

BLITAR – Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah, resmi dilantik sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional ...
LEGISLATIF

Jelang Idul Adha, Erma Ingatkan Pentingnya Perlindungan Ekonomi Peternak

SURABAYA – Menjelang Hari Raya Idul Adha, anggota Komisi B yang juga Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa ...
KRONIK

Diskusi 27 Tahun Reformasi, Abidin Fikri Tegaskan Pendidikan Rakyat untuk Memutus Kemiskinan

JAKARTA – Yayasan 98 Peduli menggelar diskusi bertajuk Pendidikan Kerakyatan dalam Pengentasan Kemiskinan di DPP ...
ROMANTIKA

Polemik Soal Pakaian Seragam Partai

SETAHUN setelah Sukarno dan beberapa temannya mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927, timbul ...