Selasa
26 November 2024 | 9 : 32

Wabah PMK Merebak, Begini Langkah Antisipasi Pemkab Ponorogo

PDIP-Jatim-Sugiri-Sancoko-19052022

PONOROGO – Wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) yang menyerang sapi sedang merebak di beberapa daerah. Dengan adanya kasus tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo tengah gencar menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar wabah PMK tidak masuk ke Ponorogo.

Beberapa langkah antisipasi tersebut, di antaranya, dengan dilakukannya penyekatan di sejumlah titik di perbatasan guna mencegah masuknya sapi dari luar daerah.

“Ponorogo masih zero PMK. Hewan tingkat kematiannya 1-5 persen itu rendah sekali. Tapi tidak boleh tidak waspada. Tugas kami hari ini adalah bagian dari waspada. Makanya saya rekomendasikan untuk melakukan penyekatan di beberapa titik pintu masuk, dari Magetan misalnya. Di Pasar Pahing di Jetis populasi pedagang sapi yang dari Magetan berkurang 30 persen,” kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, saat memimpin rapat koordinasi PMK di Gedung Pusdalops bersama jajaran Forkopimda, Rabu (18/5/2022).

Kendati demikian, Kang Giri, sapaan akrab Bupati Sugiri, menegaskan tidak akan menutup pasar hewan. Hal tersebut akan menyebabkan perekonomian lumpuh.

“Tapi kami tidak menutup pasar. Kalau pasar tutup akan memicu ekonomi yang lumpuh. Akan kami buka, tapi dengan persyaratan yang cukup ketat,” terangnya.

Maka dari itu, politisi PDI Perjuangan itu meminta masyarakat agar tidak panik. Diakuinya, virus PMK tidak bisa menular ke manusia.

“Memberikan penjelasan kepada masyarakat agar mereka tidak panik. PMK itu virus yang tidak bisa menyerang manusia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, Masun, mengatakan, walaupun Ponorogo masih aman dari PMK, pihaknya tetap melakukan tiga hal untuk mengantisipasi, yakni deteksi hewan ternak, sosialisasi ke masyarakat, dan penyekatan.

“Ketika ada laporan ternak yang sakit, kita lakukan diagnosa apakah betul gejala PMK. Alhamdulillah, sejauh ini bukan sakit PMK. Lalu kita lakukan sosialisasi kepada peternak dan pedagang ternak agar memahami bagaimana cara penularan penyakit ini, sehingga bisa menghindarinya,” tutur Masun.

Masun juga menambahkan jika penularan cepat menyebar melalui benda-benda seperti mobil. Karena itu, pihaknya perlu melakukan penyekatan.

“Penularan cepat bisa lewat mobil yang sama bisa menularkan liur, napas, soalnya bersifat aerosol. Makanya penyekatan perlu dilakukan,” pungkasnya. (jrs/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...