BLITAR – Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi mengapresiasi semangat masyarakat ikut nguri-uri budaya daerahnya. Apresiasi dia sampaikan saat membuka pagelaran wayang kulit di lingkungan Candi Palah Panataran, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jumat (25/3/2022) malam.
Pagelaran wayang kulit tersebut diselenggarakan Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN) Jawa Timur sebagai penutup rangkaian acara pembacaan Sumpah Hamusthi Budaya Nusanatara pada siang sebelumnya.
Acara tersebut dimulai sejak pukul 20.30 WIB, namun sejak satu jam sebelum dimulai, warga Bumi Bung Karno telah berbondong-bodnong dan bekumpul di lapangan lingkungan candi.
Baca juga: Hadiri Sumpah Hamusthi, Kusnadi Beber Cara Memelihara Budaya Bangsa
Semangat warga terlihat, saat hujan mulai turun mereka masih antusias mengikuti rangkaian acara pertunjukan wayang. Melihat antusiasme warga, Kusnadi memberikan apresiasinya.
“Atas nama diri sendiri, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami merasa bahagia melihat suasana yang begitu hidup dan penuh rasa kekeluargaan untuk menanti gelar wayang kulit, setelah 2 tahun lamanya dilanda pandemi Covid-19,” ungkap Kusnadi.
Pria yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menyebut, antusiame untuk menyaksikan gelar kesenian tradisional merupakan wujud sederhana masyarakat mau nguri-uri budaya bangsa.
Menurutnya, pertunjukan wayang kulit ini bukan sekadar sebuah tontonan, tapi di dalamnya juga banyak tuntunan bagi manusia dalam menjalankan kehidupannya.
“Pertunjukan wayang kulit ini bukan sekadar alat penghibur diri, tapi yang lebih penting sebagai sarana memberikan pembelajaran. Kita dapat tuntunan, dituturi oleh para dalang,” jelasnya.
Terlebih lagi, pada malam tersebut wayang yang dimaikan Romo Lukmin, Ki Widodo Darmoko, dan Ki Wandoro membawa lakon ‘Ismoyo Hambangun Jiwo’. Menurutnya, inti dari lakon wayang itu tentang Ismoyo sangat adil dan selalu amar makruf nahi munkar dalam setiap tindak tanduknya.
“Sangat penting untuk diingat, bahwa dengan agama, hidup akan terarah, dengan ilmu hidup akan mudah, dan dengan dengan budaya, hidup akan jadi indah,” tuturnya.
Sedang Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan Jawa Timur, Onny Setiawan yang turut mendampingi Kusnadi juga menyampaikan harapan besar kepada warga sepulang melihat pagelaran wayang kulit.
“Semoga apa yang kita dengar hari ini, wejangannya dapat menjadi wawasan bersama untuk kemajuan diri dan tanah air, khususnya pada kebudayaan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua LP2BN Jawa Timur Ki Aris Sugito mengucapkan terima kasih kepada Kusnadi. Menurutnya, sudah sangat jarang wakil rakyat hadir menjenguk budayawan di sana untuk bersinergi merawat kebudayaan.
“Terima kasih yang luar biasa kepada Bopo Kusnadi, karena berkat beliau, setelah 2 tahun lamanya kebudyaan wayang kulit terasa mati. Kita berhasil hidup kembali dan menjadi kebahagiaan warga,” ucapnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS