BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, memperoleh penghargaan nasional Natamukti Award 2021 dari International Council for Small Business (ICSB) dalam mengembangkan UMKM di masa pandemi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa penguatan ekonomi arus bawah melalui pengembangan UMKM memang menjadi salah satu instrumen untuk pemulihan ekonomi.
“Di tengah pandemi yang penuh pembatasan ini, kami terus berkonsentrasi untuk mengembangkan ekonomi arus bawah dengan tajuk UMKM Naik Kelas. Ini adalah upaya kami untuk mentransformasi usaha rakyat agar dapat beradaptasi dan berkembang di era digital ini,” ujarnya di Banyuwangi, Jumat (12/12/2021).
Bupati Ipuk menjelaskan, transformasi digital di bidang UMKM tersebut adalah dengan mengoptimalkan Rumah Kreatif. Di Rumah Kreatif para pelaku UMKM di Banyuwangi akan mendapatkan layanan untuk go digital. Mulai dari desain branding, desain produk, digital marketing dan lainnnya.
Politisi PDI Perjuangan juga meluncurkan program ongkos kirim gratis bagi UMKM Banyuwangi yang hendak mengirim produknya ke luar kota selama masa pandemi.
“Ini cara kami untuk mensubsidi UMKM Banyuwangi agar bisa bersaing dengan UMKM lain. Dengan ongkir gratis, tentu akan membuat pembeli semakin melirik produk-produk Banyuwangi,” tuturnya.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga mengembangkan program Teman Usaha Rakyat. Program ini untuk melakukan pendampingan terhadap para pelaku UMKM dalam mengembangkan produknya, perizinan, tata kelola keuangannya sampai pemasarannya.
“Sehingga mereka ada yang membimbing untuk meningkatkan kualitas usahanya. Dari yang konvensional, bisa meningkat. Lebih beradaptasi dengan perkembangan dunia digital,” jelas Ipuk.
Ipuk menambahkan, berbagai pelatihan kewirausahaan juga terus digeber oleh Pemkab Banyuwangi. Termasuk juga menggenjot perizinan bagi para pelaku usaha kecil, seperti pengurusan NIB sampai PIRT.
“Selama penerapan PPKM darurat, kami juga memberikan insentif kepada warung-warung kecil yang berjualan di pinggir jalan yang harus tutup lebih awal karena kebijakan PPKM,” tandasnya.
Sementara itu, President of ICSB, Hermawan Kartajaya, mengatakan menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah daerah untuk melakukan transformasi, terutama dalam membangun perekonomian. Namun, hal tersebut tak cukup hanya diratapi. Pemerintah daerah harus bergegas
“Tahun 2021-2022 ini masa transformasi. Pandemi berubah menjadi endemi. Kepala daerah tidak cukup hanya fokus menangani vaksinasi dan jenis penanganan lainnya saja, tapi harus transformasi. Jika tidak, maka nanti bisa dianggap pemimpin yang tidak punya visi,” kata CEO Mark Plus Inc itu.
Menurut Hermawan, visi tersebut adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Di antaranya dengan mentransformasi penguatan UMKM.
“Inti dari perkembangan pemasaran hari ini (marketing 5.0) adalah memanfaatkan teknologi untuk peningkatan usaha. Technology for humans. Jadi, pemasaran itu digital,” jelasnya.
Penghargaan Natamukti sendiri merupakan apresiasi bagi kepala daerah yang sukses dalam membangun tata kelola, kemandirian serta membangun ekosistem UMKM di daerahnya. Sementara ICSB Indonesia adalah organisasi nonprofit yang fokus pada pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) serta penyebaran semangat kewirausahaan. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS