SURABAYA – Politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Saleh Ismail Mukadar menegaskan, munculnya simpatisan mengatasnamakan ‘Banteng Ketaton’ tak akan mempengaruhi elektabilitas dan perolehan suara pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji di Pilkada Surabaya 9 Desember 2020 mendatang.
Saleh mengatakan, saat ini hasil survei internal maupun independen elektabilitas Eri Cahyadi-Armudji unggul ketimbang Machfud Arifin-Mujiaman.
“Alhamdulilah, survei internal saat ini, partisipasi kader PDI Perjuangan sudah sangat tinggi. Artinya, kalau ditanya tentang keberadaan Banteng Ketaton yang mendukung paslon lain, mereka (benteng ketaton) tidak ada pengaruhnya,” kata Saleh Mukadar di Posko Banteng Lawas, Surabaya, Jumat (13/11/2020).
Justru, lanjut mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini, para kader senior PDI Perjuangan Surabaya bergabung dalam ‘Banteng Lawas’ bergerilya memenangkan Eri Cahyadi-Armudji.
“Sepuluh tahun saya tidak aktif di politik. Tapi hari ini saya sengaja hadir untuk mendukung Eri Cahyadi dan Armudji, untuk memastikan Surabaya tetap menjadi kota yang toleran dan kota yang pro wong cilik,” kata tambah Ketua Banteng Lawas Surabaya ini.
Dengan demikian, lanjut Saleh, menandakan bahwa suara internal PDIP Surabaya masih utuh untuk Eri-Armudji.
Saleh menjelaskan, kehadirannya bersama kader-kader PDI Perjuangan Surabaya ‘lawas’ bisa menggerakkan masyakarat untuk memilih calon kepala daerah Surabaya yang bisa menjaga Kota Pahlawan agar semakin baik lagi.
Dia menekankan pentingnya menjaga Surabaya sebagai kota yang penuh keberagaman. Sebab, Surabaya adalah satu-satunya kota besar di Indonesia yang masih bisa menjaga toleransi dari adanya hiruk-pikuk perpolitikan.
Terkait beredarnya video pengakuan Jagad Hari Suseno (kakak Wawali Surabaya Whisnu Sakti Buana) yang mengungkit pencalonan Tri Rismaharini pada pilkada sebelumnya, juga tidak berpengaruh.
“Itu nggak ada pengaruhnya sama sekali. Sebab, itu urusan Seno dengan Bu Risma. Yang mencalonkan sekarang ini Eri, bukan Risma. Jadi nggak ada kaitannya,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS