TRENGGALEK — Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menegaskan, industri kecil merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan membutuhkan regenerasi pelaku usaha serta pendampingan yang lebih terstruktur.

Hal tersebut dia sampaikan saat membuka Program Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru (WUB) Industri Kecil di Kabupaten Trenggalek, Senin (17/11/2025).

Menurut data Kementerian Perindustrian, ungkapnya, hingga triwulan III tahun 2024 sektor industri kecil dan menengah telah menyerap lebih dari 13 juta tenaga kerja, atau 65% dari total tenaga kerja industri. Kontribusinya terhadap PDB mencapai 3,69%, dan sekitar 21% dari total output industri pengolahan nonmigas.

“Angka ini menunjukkan bahwa industri kecil adalah fondasi ekonomi rakyat. Tapi kekuatannya tidak akan berkelanjutan tanpa regenerasi, peningkatan kemampuan teknis, dan pendampingan yang konsisten,” kata Novita, sebagaimana keterangannya, Selasa (18/11/2025).

Program WUB tahun ini berfokus pada tiga komoditas strategis : Paving block, dengan permintaan tinggi seiring pembangunan infrastruktur desa, kerajinan ukiran barongan yang memiliki nilai budaya dan potensi ekonomi khas Jawa Timur. Lalu, perbengkelan roda dua dengan pasar besar karena jumlah kendaraan bermotor di Jatim melampaui 20 juta unit.

“Tiga sektor ini dipilih karena prospeknya kuat dan paling dekat dengan karakter ekonomi masyarakat Trenggalek,” jelas legislator perempuan satu-satunya dari Dapil 7 Jawa Timur itu.

Anggota Faksi PDI Perjuangan itu juga menyoroti berbagai hambatan yang dihadapi pelaku usaha kecil. Data Kemenkop UKM menunjukkan 77% UMKM belum memiliki legalitas, serta banyak yang belum memiliki akses pembiayaan formal.

“Tanpa legalitas, tanpa akses modal, tanpa literasi digital, sangat sulit bagi pelaku UMKM untuk naik kelas,” sebutnya.

Selain itu, masih banyak wirausaha yang tertinggal dalam pemasaran digital, branding, dan teknologi produksi. Menurutnya, kondisi ini mempertegas pentingnya program WUB sebagai sarana penguatan kapasitas pelaku usaha.

Lebih lanjut, Novita berharap kegiatan ini dapat melahirkan lebih banyak wirausaha industri yang kuat dan berdaya saing.

Program WUB menghadirkan paket lengkap mulai dari pelatihan kewirausahaan, perizinan usaha, akses permodalan, pelatihan teknis, hingga kunjungan lapangan.

“Tujuannya bukan hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga menciptakan pelaku usaha yang memahami manajemen, pemasaran, dan literasi digital,” tegas Novita.

Dia juga menekankan pentingnya memperkuat rantai nilai industri kecil di Trenggalek dan menciptakan lapangan kerja baru. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, lembaga pembiayaan, komunitas kreatif, dan masyarakat dinilai sangat penting agar pembinaan wirausaha berjalan berkelanjutan.

Novita Hardini pun mengajak seluruh peserta memanfaatkan program ini sebagai investasi masa depan. “Semoga ini menjadi langkah awal bagi wirausaha Trenggalek yang tangguh dan berdaya saing,” tutupnya. (aris/pr)