Selasa
26 November 2024 | 3 : 33

Said Abdullah: Pilkada Itu Kontestasi Demokratis, Bukan Permusuhan Politik

pdip-jatim-240726-said

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan MH Said Abdullah menyikapi adanya anggapan, bahwa dalam sejumlah pemilihan gubernur, calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan berhadapan dengan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Saya perlu menjelaskan atas pertanyaan rekan-rekan pers soal anggapan tersebut. Pertama: kita harus melihat bahwa kerja sama politik dalam pilkada harus kita maknai sebagai kontestasi demokratis, bukan sebuah permusuhan politik,” kata Said Abdullah di Jakarta, Selasa (24/9/2024).

“Cara pandang ini harus klir lebih dulu. Sebab kontestasi pilkada adalah jalan demokratis dan konstitusional kita mendapatkan pemimpin di daerah,” sambungnya.

Setelah pilkada, lanjut Said, semua pihak yang tadinya berkontestasi hendaknya rukun kembali, bersama-sama membangun daerah dengan perannya masing-masing.

Kedua, paparnya, terbentuknya kerja sama politik di pilgub dari sejumlah daerah dari KIM bahkan KIM Plus harus dilihat konteks politik paska pilpres dan sebelum lahirnya Putusam MK No. 60 pada tanggal 20 Agustus 2024.

“Kalau saya baca, saat itu memang ada sejumlah keinginan dari sejumlah elit politik yang ingin mengulang kesuksesan pada pilpres dalam pilkada. Namun setelah munculnya Putusan MK No. 60 tahun 2024, dan munculnya sejumlah figur calon kepala daerah, peta politik telah berubah,” ujar Said.

Ketua Banggar DPR RI ini mencontohkan Daerah Khusus Jakarta (DKJ), awalnya untuk menukar Ridwan Kamil dari Jabar ke DKJ, sekaligus untuk menghadapi atau seakan akan untuk menghadang Anis Baswedan.

“Namun dengan munculnya nama Mas Pramono Anung, saya kira peta juga berubah. Figur Mas Pram menjadi titik temu antara Pak Jokowi, Pak Prabowo dan Ibu Mega,” sebutnya.

Fakta politik baru inilah yang menurut Saud, harus kita cermati, agar tidak semata mata terpaku pada kerja sama politik formalistik.

Demikian juga dengan munculnya figur Andika Perkasa di Jawa Tengah. Apapun itu, tambah dia, Andika pernah menjadi “simbol” karena pernah menjabat pucuk pimpinan TNI.

Latar belakang ini yang menurutnya, tidak bisa dianggap remeh. Dia pun menyebut situasi ini juga bisa mengubah peta pilkada di Jawa Tengah.

Apalagi, Andika juga berhubungan baik dengan Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Bahkan Andika pernah menjadi pembantu Jokowi saat menjabat Komandan Paspampres yang menjaga 24 jam Jokowi baik bertugas ataupun tidak bertugas.

Ketiga, lanjut Said Abdullah, kontestasi pilkada adalah kontestasi figur. Yang “dijual” ke rakyat adalah figurnya, menyangkut prestasi, rekam jejak, kemampuan komunikasi politiknya  dengan pemilih, strategi pemenangan, dukungan logistik, jaringan sosial, dan lainnya.

Tidak bermaksud mengerdilkan partai-partai pengusung, namun apapun itu, pemilih tetap melihat figur yang diusungnya.

“Dalam survei kita sering mendengar split ticket voting, yaitu pendukung partai A, dimana Partai A mendukung kandidat yang tidak dinginkan oleh pendukung Partai A tersebut. Sehingga mereka memilih mendukung figur dalam pilkada yang diusung Partai B karena dianggap lebih memenuhi harapannya,” beber Said.

Dia menyatakan, faktor split ticket voting dalam pilkada ini cukup besar. Sebab belum tentu aras elit sejalan dengan aspirasi grassrootnya.

“Mempertimbangkan situasi seperti ini, saya kira pilkada akan semakin dinamis. Dengan demikian kita tidak bisa terpaku hanya formalitas kerja sama politik,” tutupnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...