Rabu
08 Oktober 2025 | 3 : 04

Untari Sarankan Penguatan Dua Faktor Ini untuk Menjaga Kesehatan Mental Kaum Milenial

PDIP-Jatim-Sri-Untari-10082022

SURABAYA – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengaku prihatin atas maraknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh kaum milenial. Menurutnya, faktor utama yang mempengaruhi para milenial mengambil jalan pintas ini adalah lingkungan pergaulan dan kondisi keluarga.

“Jadi, kalau saya melihat fenomena ini, yang pertama, saya sangat prihatin bahwa anak-anak SMP cekak (pendek) pikirannya, sehingga putusan akhirnya selalu bunuh diri,” ujar Untari di Surabaya, Senin (6/11/2023).

Menurut Untari, ada dua faktor yang menentukan tumbuh-kembang kepribadian seseorang. Yang pertama faktor spritualitas, dan yang kedua faktor pendidikan.

“Maka yang harus dilakukan orang tua adalah memberikan spiritnya berupa spiritualitas, agama apapun, dekatkan diri dengan Tuhan,” jelasnya.

“Yang kedua pendidikan dari orang tua. Orang tua juga harus punya bekal untuk mendidik anak-anak, dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, contoh yang baik. Orang tua juga harus bisa mendengarkan anaknya bicara, menjadi teman curhat, sehingga anak-anak pada masa labil seperti ini, tidak merasa sendirian. Ada orang-orang yang masih menyayangi dan membutuhkan dirinya,” lanjutnya.

Untari juga mengingatkan peran penting guru bagi siswa. Menurutnya, seorang guru tidak hanya jadi pengajar siswanya di kelas. Akan tetapi juga diharapkan jadi teman, orang tua, sekaligus pengayom bagi siswanya.

“Peran guru juga sangat penting, karena sebagian besar waktu anak-anak itu berada di sekolah. Jadi seorang guru juga harus bisa menjadi teman bagi anak didiknya. Kalau anak-anak ini merasa aman, nyaman, bahagia dan merasakan kasih sayang orang-orang yang berada di dekatnya, dia tidak akan merasakan bahwa menghadapi suatu masalah itu berat,” tuturnya.

Ketua Umum Dekopin itu juga mengibaratkan generasi seusianya sebagai generasi tunas kelapa. Karena, terangnya, buah kelapa kalau jatuh tidak akan pecah.

“Saya sebut anak zaman saya itu anak-anak zaman tunas kelapa, sangat kuat. Jadi, buah kelapa itu jatuh dari ketinggian 20 meter, dia tidak akan pecah. Kenapa? Karena dia tebal, penuh dengan perlindungan,” terangnya. (set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

HUT Ke-350 Magetan, Ziarah dan Menghayati Semangat 7 Leluhur

MAGETAN – Mengawali rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Magetan, sejumlah pejabat Forum Komunikasi ...
KRONIK

Bupati Lukman Tanam Pohon di Bukit Binaol, Kembangkan Potensi Wisata Alam

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) melaksanakan ...
EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Beri Masukan ke KPU soal Potensi Penambahan Kursi DPRD Surabaya

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal potensi ...