Rabu
14 Mei 2025 | 6 : 38

75 Tahun RI, Megawati: Masih Ada Pihak Pertentangkan Prinsip Bernegara Kita

pdip-jatim-megawati-17-an-daring
Megawati Soekarnoputri hadir secara daring saat HUT RI di Istana Negara, Senin (17/8/2020)

JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyoroti masih adanya sejumlah kelompok yang sekarang terus mempertentangkan Pancasila dan agama di usia Indonesia yang saat ini sudah menginjak 75 tahun.

“Dalam usia 75 tahun kemerdekaan Indonesia, masih ada pihak yang mempertentangkan prinsip bernegara kita. Agama dengan negara, agama dengan Pancasila, bahkan mengotak-atik ideologi negara,” kata Megawati saat menjadi keynote speaker webinar bertema ‘Kontekstualiasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara, Falsafah Hidup Bangsa & Ideologi Negara’, Selasa (18/8/2020).

Webinar ini, sebut Megawati, jadi momentum untuk kita introspeksi dan proyeksi terhadap perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara sejak 75 tahun lalu hingga hari ini dan masa yang akan datang.

Baca juga: PDIP Jatim Peringati HUT ke-57 Kemerdekaan RI, Untari: Momen untuk Mandiri

Megawati menyatakan, pada 18 Agustus 1946, para pendiri bangsa telah menyepakati dasar dan ideologi negara kita adalah pancasila, yang sila-silanya termaktub dalam pembukaan UUD 1945.

Dia menyebut, kesepakatan itu adalah hasil kristalisasi pemikiran Bung Karno yang kemudian disepakati oleh pendiri bangsa secara aklamasi.

Menurut Megawati, momentumnya diawali pidato Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni dan berkembang dalam rumusan piagam Jakarta 22 Juni oleh panitia sembilan yang diketuai oleh Bung Karno hingga mencapai konsesus secara final pada 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang juga diketuai Bung Karno.

“Rangkaian sejarah mencatat peran penting dan strategis Bung Karno dalam proses kemerdekaan dan pembentukan Pancasila,” tuturnya.

Lebih lanjut Mega mengatakan, bukan hanya konteks politik kemerdekaan bangsa tetapi juga dalam berisi dan bentuk bagi eksistensi warga negara yang diberi dasar Pancasila sebagai asas berbangsa dan bernegara, sekaligus Pancasila berfungsi sebagai suatu meja statis untuk piagam dan bintang peniti yang jadi kompas.

Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga memastikan bahwa Bung Karno tidak pernah mengklaim sebagai pendiri Pancasila. Tapi Bung Karno selalu katakan menggalinya dari nilai-nilai yang sudah hidup, lestari dalam kepribadian dan kebudayaan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, kata Ketua Dewan Pengarah BPIP ini, kehidupan berketuhanan yang rukun dan damai di antara sesama pemeluk agama merupakan pembagian penting dari budaya bangsa Indonesia. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

DPRD Banyuwangi Gelar Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024

BANYUWANGI – DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar bupati ...
LEGISLATIF

Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim

JAKARTA – Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim DPR RI Puan Maharani ...
LEGISLATIF

Angka Kasus DBD Meningkat Tajam, DPRD Kota Malang Minta Dinkes Perkuat Mitigasi

MALANG – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang menyoroti tren meningkatnya angka kasus demam berdarah dengue (DBD) ...
HEADLINE

Soroti Dugaan Pungli PPDB, Deni Wicaksono Minta Dindik Jatim Awasi Ketat

SURABAYA – Laporan masyarakat terkait dugaan pungli di SMA/SMK jelang penerimaan peserta didik baru di Jawa Timur ...
KRONIK

Kisah Haru Dulhari, Tunaikan Ibadah Haji Setelah Jualan Koran Selama 15 Tahun

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, kembali melepas 391 jamaah haji Banyuwangi dari kelompok terbang ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Rijanto Jenguk Lansia Korban Keracunan Massal Kolak Kacang Ijo

BLITAR – Bupati Blitar, Rijanto bersama Ketua TP PKK Kabupaten Blitar, Ny. Ninik Rijanto, menjenguk korban ...