PONOROGO – Sebanyak 500 bujang ganong cilik tampil di area Jalan HOS Cokroaminoto, Minggu (19/6/2022) pagi. Dua dadak merak dan beberapa penari juga ikut memeriahkan flashmob bujang ganong tersebut.
Tak ketinggalan, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dan Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, turut andil mengikuti flashmob bujang ganong. Bupati Sugiri memakai topeng mengikuti gerakan bujang ganong cilik, sedangkan Wabup Lisdyarita mengenakan selendang di lehernya dan tampak gemulai menarikan tari Srampat.
Kegiatan yang diinisiasi oleh organisasi Ponorogo Maju Perkasa (PMP) ini mendapatkan apresiasi dari Bupati Sugiri.
“Awalnya saya tidak tahu. Tahu-tahu saya diundang dan ternyata bagus. Flashmob ini bentuk kreativitas yang baru dan PMP yang menginisiasinya,” ujarnya.
Bupati Sugiri juga menambahkan, melalui flashmob bujang ganong yang diikuti oleh 500 anak dari 50 sekolah dasar (SD) ini mampu digali karakter budaya dan agamanya lebih dalam lagi. Karena menurutnya, usia mereka adalah usia emas yang mulai dini sebisa mungkin ditanamkan nilai-nilai budaya dan agama.
“Kita hadirkan anak-anak di bawah umur (golden age) untuk memahami budaya. Ke depan, sepintar sehebat apapun kalau karakter budaya dan santri ada di benaknya, benteng itu kemudian bangkit untuk jadi orang yang takzim, rendah hati, tidak sombong, pintar tapi pemberani, dan hebat,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Ketua Ponorogo Maju Perkasa, Muharjadi, mengatakan, flashmob bujang ganong adalah bentuk kerja sama organisasinya dengan Dinas Pendidikan Ponorogo. Pihaknya sengaja menginisiasi kegiatan ini agar anak-anak bisa tampil setelah pandemi.
“Dengan adanya 500 anak-anak yang dulunya hanya latihan di rumah dan sekolah karena pandemi, hari ini bisa tampil maksimal satu jam,” ucapnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS