NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko optimistis, perekonomian Kabupaten Ngawi akan tumbuh lebih optimal pada tahun 2023. Apalagi, laju percepatan penurunan angka kemiskinan selama setahun ini lumayan cepat dibanding dengan daerah lain di Jawa Timur.
Wabup Antok menyampaikan, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Ngawi juga akan meningkat di tahun 2023. Hal itu berkaitan dengan kondisi perekonomian yang semakin membaik, setelah sempat tersendat saat pandemi Covid-19 dua tahun lalu.
“Tahun 2021 kemarin sempat terkendala covid-19. Jadi penerimaan dari sektor retribusi tidak optimal. Tahun 2023 mendatang dipastikan akan naik. Diasumsikan juga akan naik,” kata Wabup Antok kepada pdiperjuangan-jatim.com, saat ditemui di ruang kerjanya, pada Senin (26/12/2022).
Perekonomian Ngawi akan membaik di tahun 2023 mendatang juga dipengaruhi iklim investasi yang kian masif. Faktor tersebut menurut Wabup Antok juga akan mempengaruhi peingkatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Oleh karena itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi itu optimistis, perekonomian di Bumi Ngawi Ramah akan jauh lebih baik.
“Semakin maraknya investor di Ngawi, saya kira dari BPHTB juga akan berpengaruh naik. Saya optimis 2023 PAD kita lebih baik dari tahun 2022,” ujar Wabup Antok.
Wabup Antok menyampaikan, di tahun 2022 ini pergerakan retribusi PAD sudah cukup baik jika dibandingkan pada tahun 2021. Target penerimaan PAD Kabupaten Ngawi sudah tercapai di tahun 2022 ini.
“Tahun 2022 sudah mencapai target. Sebab kita asumsikan turun karena masih terpengaruh covid-19. Malah melebihi target. Kalau tahun 2023, pasti 100 persen, atau minimal sama dengan capaian tahun 2019,” ujar Wabup Antok.
Selain optimistis menyambut tahun 2023 dengan capain yang lebih baik, Wakil Bupati Ngawi tersebut juga menyampaikan terkait angka kemiskinan Ngawi yang juga turun. Angka kemiskinan Ngawi di tahun 2022 ini, turun menjadi 14,15 persen, dari 15,57 persen di tahun 2021.
“Ada penurunan angka kemiskinan di Ngawi sebesar 1,4 persen dari tahun sebelumnya,” kata Wabup Antok.
Wabup Antok bilang, tren penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Ngawi lebih tinggi daripada rata-rata Provinsi Jawa Timur. Laju percepatan penurunan angka kemiskinan di Ngawi termasuk tinggi.
“Kalau melihat rata-rata laju penurunan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Timur 1,02 persen. Di Kabupaten Ngawi kita berhasil menurunkan 1,4 persen,” papar Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko. (amd/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS