NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko bersama dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) mengunjungi Kabupaten Trenggalek, hari ini Kamis (27/5/2021). Kunjungan membahas tentang inovasi percepatan penanggulangan kemiskinan.

“Kami mendapatkan gambaran inovasi terkait percepatan penanggulangan kemiskinan, yang di Kabupaten Trenggalek ini dari tahun ke tahun indikator capaiannya cukup baik,” sebut Mas Antok, sapaan akrab Dwi Rianto Jatmiko.

Inovasi percepatan penanggulangan kemiskinan yang diterapkan di Kabupaten Trenggalek dikatakan Mas Antok juga bisa diterapkan di Kabupaten Ngawi. Lebih lanjut, Mas Antok menyebut hal itu yang mendasari kunjungannya di Kabupaten Trenggalek.

“Inovasinya sangat aplikatif ketika inovasi ini diterapkan di Kabupaten Ngawi, jadi itu yang menjadi landasan kita ke Trenggalek,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi ini.

Inovasi di Kabupaten Trenggalek, disebutkan Mas Antok berupa sinergitas antara Pemkab dengan masyarakat melalui SDM ormas hingga dengan perusahaan melalui program CSR nya.

“Salah satunya adalah mengenai bagaimana membangun sinergitas, membangun partisipasi semua potensi di Trenggalek mulai dari CSR, potensi SDM dari ormas, termasuk dalam membentuk pasukan pink yang menjadi ujung tombak percepatan, peran serta ini yang sedang kita gali,” ungkap Mas Antok.

Dengan itu, Mas Antok berharap angka kemiskinan di Kabupaten Ngawi dapat ditekan hingga hanya tinggal 10 persen pada lima tahun mendatang.

Diketahui sebelumnya, Kabupaten Trenggalek memiliki program GERTAK (Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan). Dikatakan Mas Antok program tersebut bisa diterapkan di Kabupaten Ngawi namun dengan penyesuaian khas Kabupaten Ngawi.

Sementara itu, Wakil Bupati Trenggalek Syah M Natanegara mengatakan kunjungan Mas Antok di Trenggalek diharapkan dapat memunculkan kerjasama di bidang lain.

“Kita berharap nanti, selain ini bisa muncul kerjasama lain. Dan semoga kunjungan ini bisa menjadi salah satu bentuk evaluasi bagi kita, agar Gertak ini bisa lebih maksimal lagi di Kabupaten Trenggalek,” pungkasnya. (mmf/hs)