NGAWI – Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko (Antok), mendampingi Kapolres Ngawi AKBP Charles Pandapotan Tampubolon dalam kegiatan distribusi beras SPHP pada gerakan pangan murah yang digelar di kawasan Simpang Kartonyono, Kamis (14/8/2025).
Program yang diinisiasi Polres Ngawi ini bertujuan memastikan masyarakat memperoleh beras dengan harga lebih terjangkau. Beras SPHP dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp11.500 per kilogram, lebih murah dibandingkan harga pasar.
Sejak dibuka, stan gerakan pangan murah langsung diserbu warga. Antusiasme terlihat dari antrean panjang masyarakat, baik ibu rumah tangga maupun bapak-bapak, yang memanfaatkan kesempatan untuk membeli beras dengan harga miring.
“Pemkab Ngawi mengapresiasi jajaran Polres Ngawi yang turut berkontribusi menekan angka inflasi,” kata Wabup Antok.
Menurutnya, beras merupakan salah satu komoditas yang paling terpengaruh saat terjadi inflasi, selain bawang merah dan cabai. Untuk mengantisipasi lonjakan harga dua komoditas terakhir, Pemkab Ngawi tengah menyiapkan langkah strategis.
“Bawang merah bisa diatasi melalui kerja sama antar daerah, sementara untuk cabai akan kami inventarisasi produksi terlebih dahulu,” jelasnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi itu menegaskan, gerakan pangan murah berperan penting menjaga daya beli masyarakat agar tetap stabil.
“Dengan demikian, masyarakat tidak terbebani kenaikan harga bahan pokok,” ujarnya.
Kapolres Ngawi AKBP Charles Pandapotan Tampubolon menambahkan, gerakan pangan murah juga memastikan distribusi beras berjalan merata. Hingga pelaksanaan hari ini, sebanyak 35 ton beras telah terjual dari total 46,5 ton yang disiapkan untuk program selama lima hari.
“Besok masih akan kami distribusikan lagi,” pungkasnya. (and/hs)













