NGAWI – Media sosial di Kabupaten Ngawi ramai mengabarkan lelakon hidup Nadia Azzahra, bocah berusia 7 tahun yang menderita Celebral Palsy atau kelumpuhan otak. Merespon kabar itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Ngawi, Slamet Riyanto SSos MSi MH sigap mendatangi rumah keluarga yang bersangkutan.
Nestapa dialami Nadia Azzahra. Di usianya tersebut, Nadia tidak bisa berjalan dan kehilangan kemampuan bicara. Anak pertama dari pasangan Junaedi dan Iin Handayanti tersebut mengalami kelumpuhan otak sejak berusia 6 bulan.
Saat ini, Nadia dan kedua orangtuanya beserta adiknya tinggal di rumah sederhana nenek kakeknya di Dusun Duwet, Desa Jagir, Kecamatan Sine, Ngawi. Keluarga tersebut saat ini belum tersentuh bantuan sosial.
Kisah hidup Nadia, tersiar melalui unggahan di media sosial. Tidak sedikit netizen yang bersimpati dengan kondisinya. Tidak terkecuali Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ngawi, Slamet Riyanto, yang langsung bertindak dengan mengunjungi Nadia Azzahra, Selasa (22/2/2022).
“Kita mendapatkan informasi dari media sosial, dan dari jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Ngawi. Kita langsung berkunjung untuk memastikan kondisi Nadia,” kata Slamet kepada www.pdiperjuangan-jatim.com di Ngawi.
Dari kunjungan tersebut, ditemukan fakta bahwa, keluarga Nadia memang belum mendapatkan bantuan sosial apapun. Hal itu karena orang tua Nadia baru dua bulan pindah ke Ngawi. Sebelumnya merantau di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
“Kalau Mbak Iin (ibu Nadia) memang asli warga Ngawi, masih tercatat dalam dokumen administrasi kependudukan sebagai warga Desa Jagir,” ujarnya.
Untuk itu, ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Ngawi tersebut juga langsung berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat. Memastikan bahwa administrasi kependudukan bisa segera didapatkan.
“Data kependudukan sudah diurus, Insya Allah hari ini sudah jadi,” ungkapnya.
Setelah memiliki dokumen administrasi kependudukan, nantinya keluarga Iin juga akan diperjuangkan untuk mendapatkan program bantuan sosial. Termasuk nantinya juga untuk proses perawatan medis bagi Nadia.
Pada kesempatan itu, Slamet Riyanto juga memberikan santunan untuk Nadia. Dirinya juga memberikan santunan untuk kakek Nadia yang juga tengah terbaring sakit.
Sementara itu, Iin Handayanti, ibu dari Nadia, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Slamet Riyanto dan pemerintah desa setempat.
“Saya dan keluarga menyampaikan terima kasih, sudah diusahakan yang terbaik,” ucapnya.
Diketahui, bahwa Nadia Azzahra menderita Celebral Palsy sejak berusia 6 bulan. Saat itu, Nadia mengalami kejang-kejang tanpa panas tubuh. Sejak saat itu, Nadia mengalami kelumpuhan dan tidak bisa berbicara. Nadia terpaksa dirawat seadanya. Mengingat kondisi ekonomi keluarga yang sangat terbatas. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS