JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan melakukan ziarah ke makam Fatmawati Soekarno, istri Presiden pertama RI Soekarno, di TPU Karet Bivak, Jakarta, Sabtu (31/12/2022). Bersama PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), DPP PDIP juga ziarah makam HM Taufiq Kiemas di TMP Kalibata.
Selain menjadi ibu negara RI, Fatmawati juga berjasa dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945.
Dalam ziarah tersebut, hadir Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah, Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq, Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru, Heri Kiemas, serta puluhan masyarakat.
Baca juga: Tahun Baru di Puncak Sang Hyang, Hasto: Kami Berdoa untuk Rakyat, Bangsa dan Negara
“Ini tradisi di PDI Perjuangan, setiap 31 Desember kita memperingati hari kelahiran tokoh bangsa dan senior PDI Perjuangan HM Taufiq Kiemas. Sekarang kita memperingati hari lahir Pak Taufiq Kiemas bersamaan dengan ziarah ke makam Ibu Fatmawati,” kata Ahmad Basarah.
Menurutnya, Fatmawati lahir dari keluarga Muhammadiyah yang mewarisi tradisi keislaman dan kebangsaan. Tradisi keislaman kebangsaan itu juga dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri dan putra-putrinya.
“Di dekat makam Ibu Fatmawati ini ada makam keluarga Bung Karno, dan makam Bu Citro, pengasuh Ibu Megawati sejak kecil, dimakamkan bersama keluarga Bung Karno,” terangnya.
Menurut Basarah, ditempatkannya makam Bu Citro di area pemakaman keluarga Bung Karno adalah salah satu contoh bagaimana Bung Karno dan keluarganya begitu memuliakan wong cilik.
“Bung Karno juga saat kecil diasuh Sarinah, untuk memuliakan wong cilik, nama Sarinah dijadikan salah satu nama gedung di Jakarta,” tambah dia.
“Kita diajari para tokoh bangsa untuk memuliakan wong cilik, dan semoga kita bisa meneruskan perjuangannya,” sambung Basarah.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum PP Bamusi Hamka Haq menuturkan, Fatmawati adalah sosok perempuan yang berjasa besar pada Indonesia.
Fatmawati mendampingi Bung Karno dalam suka dan duka menjelang kemerdekaan, dan saat kemerdekaan.
“Jasa besar beliau sebagai pahlawan bangsa, inspirator terhadap cita-cita besar Bung Karno untuk Indonesia merdeka dan untuk selama-lamanya,” ucap Hamka Haq.
“Kita harus bangga, harus kita hormati, dan doakan agar beliau bisa mendapat kelapangan,” ujarnya.
Selain ziarah dan tahlil di makam Ibu Fatmawati, DPP PDI Perjuangan dan Bamusi juga melaksanakan ziarah di TMP Kalibata untuk memperingati 80 tahun kelahiran almarhum HM Taufiq Kiemas.
Taufiq Kiemas adalah Ketua MPR RI tahun 2009-2013, dan suami Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Rangkaian acara peringatan hari kelahiran H.M Taufiq Kiemas dilanjutkan di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Acara dilakukan dengan khataman Al Quran dan santunan kepada yatim piatu, tahlilan, dan diakhiri dengan ceramah dari Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. KH. Nazaruddin Umar.
Menurut Basarah, almarhum Taufiq Kiemas tidak hanya berjasa bagi partai tetapi juga bagi bangsa dan negara.
“Salah satu legacy beliau adalah sekarang setiap tahun kita memperingati hari lahirnya Pancasila setiap tanggal 1 Juni itu adalah berkat legacy yang beliau tinggalkan selama menjadi ketua MPR, menyusun 4 pilar dalam berbangsa dan bernegara, memperingati hari lahir Pancasila dengan pidato Bung Karno sampai akhirnya di 1 Juli 2016 yang lalu pak Jokowi mengeluarkan perpres menetapkan 1 Juli sebagai hari lahirnya Pancasila,” kenangnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS