TULUNGAGUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung bakal merelokasi tiga rumah warga di RT 2 RW 1 Dusun Kebonsari Desa Pagerwojo Kecamatan Pagerwojo yang rusak karena tertimpa bencana tanah longsor beberapa waktu lalu.
Rencana itu diungkapkan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo saat bersama jajaran Forkopimda meninjau lokasi bencana tanah longsor di Kecamatan Pagerwojo pada Rabu (29/3/2023).
Tak hanya membantu pembangunan rumah warga yang rusak, Bupati Maryoto juga memberikan bantuan paket sembako kepada warga terdampak.
Dalam kesempatan itu, Maryoto Birowo mengatakan, kunjungannya ke lokasi bencana alam tanah longsor di Desa Pagerwojo adalah untuk memastikan kondisi masyarakat dan wilayah terdampak.
Menurutnya, tanah longsor yang mengenai beberapa rumah warga itu, disebabkan karena anomali musim sepekan terakhir. Sehingga terjadi curah hujan tinggi di wilayah Tulungagung.
“Yang kena dampak sebenarnya 3 rumah, tapi yang parah 1,” kata Maryoto.
Kader PDI Perjuangan ini menambahkan, untuk meminimalisir terjadinya bencana alam tanah longsor, dibutuhkan adanya pemikiran bersama baik Pemkab, Pemdes maupun masyarakat.

Sebab, masih terdapat rumah warga berdiri pada titik elevasi yang curam. Sehingga perlu adanya relokasi ke tempat yang lebih aman.
Bagi warga yang sudah memiliki tanah relokasi, Pemkab Tulungagung akan membantu pembangunan rumah warga yang akan direlokasi tersebut. “Nanti kita bantu pembangunan rumahnya,” ucap Maryoto.
Untuk 2 rumah warga yang terdampak, Pemkab Tulungagung akan melakukan identifikasi bersama Pemdes setempat terkait kerusakan dan secara teknis juga akan dibantu salah satunya adalah membangun talud penguat tebing.
“Untuk relokasi rumah merupakan hal penting. Tapi yang jelas, disini cukup untuk membuat talud dan secepatnya. Karena bencana alam itu merupakan force majeure,” ungkapnya
Dia mengimbau seluruh stakeholder dan warga Kecamatan Pagerwojo agar lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Apalagi bagi warga yang rumahnya berada di daerah dengan tingkat kemiringan curam
Dirinya juga menyarankan kepada Pemdes dan warga Desa Pagerwojo agar menanam tanaman keras di lokasi yang kemiringan curam, bukan hanya menanam rumput gajah untuk keperluan pakan ternak.
“Saya imbau kepada Pak Kades, perangkat dan warga ketika rumahnya berada di tingkat kemiringan, hendaknya jangan menanam tanaman serabut seperti tanaman rumput gajah tapi harus menanam jenis tanaman keras,” tuturnya. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS