![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2022/10/pdip-jatim-221018-pasar-wates-1.jpg)
KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana marah begitu menemukan material yang digunakan dalam pembangunan Pasar Wates tidak sesuai spesifikasi seperti yang ada di dokumen perencanaan.
Temuan tersebut berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu pada Senin (17/10/2020) sore. Turut mendampingi sidak, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih.
Mas Dhito sapaan akrab bupati muda itu, begitu sampai di lokasi mengecek bangunan kios pasar dan menemukan salah satu merk semen yang diduga tidak masuk dalam dokumen berserakan.
“Konsultan pengawas, pertanyaan saya sederhana di dokumen itu tertera apa tidak?” tanya Mas Dhito.
Berangkat dari temuan itu, dia melanjutkan pengecekan material plafon kios dan secara kebetulan di salah satu kios masih ada materil yang tergeletak. Melihat merk yang tertera, material yang digunakan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen.
Untuk melihat kualitasnya, Hanindhito menendang material plafon itu dan dengan mudah jebol. Tak hanya itu, Mas Dhito minta dibongkar sedikit plafon yang telah terpasang.
“Kualitasnya menurut jenengan bagaimana, kalau tidak sesuai kenapa dipasang?” tanya Mas Dhito kembali kepada konsultan pengawas.
Kemudian, pengecekan dilakukan pula pada material atap los pasar yang belum terpasang termasuk pengukuran ketebalan cor pada lantai. Setelah diukur, ketebalan cor tidak sama, ada yang memiliki ketebalan 6,7, dan 8 cm.
![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2022/10/pdip-jatim-221018-pasar-wates-2.jpg)
Dia lantas terlihat menelepon pihak pelaksana pekerjaan pembangunan Pasar Wates atas temuan dalam sidak. Dhito menekankan, pekerjaan yang dibangun menggunakan uang rakyat harus dikerjakan dengan benar termasuk material yang digunakan.
“Sudah menjadi kewajiban kepala daerah mengecek setiap pekerjaan (yang menggunakan uang rakyat),” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, dana yang digunakan untuk revitalisasi Pasar Wates bersumber dana Tugas Pembantuan (TP) dari Kementerian Perdagangan dengan anggaran Rp12 miliar. “Apa lagi ini program dari Kemendag. Mau ditaruh dimana muka saya di depan Menteri Perdagangan,” ucapnya.
Dhito menegaskan, semua pekerjaan dan material yang digunakan untuk pembangunan Pasar Wates harus benar-benar dicek.
Bilamana kualitas tidak sesuai dokumen perencanaan harus ditolak. “Kalau tidak sesuai spek, tolak,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Usai melakukan pengecekan, dia berkomunikasi dengan Plt Kepala Dinas Perdagangan yang ikut mendampingi dan berpesan agar pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi dibongkar.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengungkapkan, menindaklanjuti hasil sidak itu pihaknya akan mengumpulkan pelaksana pekerjaan, termasuk pengawas dan konsultan.
“Besok akan kita kumpulkan, kita akan cek dokumennya. Kalau tidak sesuai kita minta dibongkar,” tegasnya. (putera/pr)
![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2024/05/channels4_banner.jpg)