YOGYAKARTA – Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak DPP PDI Perjuangan Dra Sri Rahayu mempertebal motivasi banteng-banteng perempuan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam upaya peran serta membangun bangsa dan negara.
Hal itu dia lakukan saat menyampaikan materi acara Pendidikan Kader Perempuan yang digelar DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Kota Yogyakarta, Sabtu (23/7/2022). Yakni membedah Buku Sarinah serta Perjuangan Politik Perempuan PDI Perjuangan.
Dalam paparannya, Sri Rahayu menegaskan pentingnya partisipasi perempuan dalam upaya membangun bangsa dan negara.
Terkait itu, katanya, PDI Perjuangan terus menyiapkan kader-kader perempuan terbaiknya di tingkat daerah dan nasional. Hal ini dilakukan terutama juga dalam upaya mewujudkan pemikiran Bung Karno, untuk mendukung perempuan berpartisipasi dalam membangun bangsa dan negara.

Menurutnya, partisipasi perempuan merupakan salah satu syarat dan pemenuhan prinsip dasar demokrasi. Hak politik perempuan, lanjut dia, pada dasarnya adalah bagian dari hak asasi manusia (HAM).
Namun selama ini, sebutnya, masih ada ketimpangan keterlibatan perempuan dalam politik formal, baik secara kuantitas dan kualitas.
Sri Rahayu berpendapat, hambatan budaya dan kerangka sosial yang menyebabkan potensi dan kontribusi yang dimiliki perempuan tidak optimal.
“Karena itu, PDI Perjuangan terus mendorong terciptanya kesetaraan gender dalam peran-peran sosial antara laki-laki dan perempuan,” kata Sri Rahayu.

Legislator DPR RI dari Dapil 6 Jatim ini juga menyampaikan, penguatan perempuan PDI Perjuangan dalam Dasa Prasetya Partai menegaskan pentingnya jumlah perempuan yang berkompetisi untuk masuk ke dunia politik.
Misi besar ini dituangkan dalam beberapa program utama, yaitu kepengurusan perempuan di tingkat DPD dan DPC memenuhi kuota minimal 30 persen.
“Penguatan kapasitas perempuan dalam politik yang dilakukan di tingkat provinsi bekerja sama dengan Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak PDI Perjuangan,” ujarnya.
Upaya tak kenal lelah PDI Perjuangan memperkuat partisipasi perempuan dalam politik. membuahkan hasil. Melalui Pemilu 2019 lalu PDIP memperoleh 23,6% anggota DPR RI Perempuan.

Sehingga saat ini PDI Perjuangan memiliki 30 anggota DPR RI perempuan dan Ketua DPR RI perempuan pertama. Dengan terwakilinya perempuan di legislatif akan dapat menyuarakan aspirasi perempuan.
“Ini terbukti dengan disahkannya Undang-undang No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) oleh Ketua DPR RI ibu Puan Maharani,” ungkap Sri Rahayu.
Legislator perempuan mulai pusat hingga daerah, tambah dia, juga melakukan penguatan advokasi, preventif, promotif dan langkah aksi nyata untuk menekan gizi buruk dan gizi kurang pada balita serta menekan status gizi pendek (stunting), proporsi berat badan lebih balita maupun obesitas pada masyarakat dewasa.
“Bersama kepala daerah yang merupakan kader PDI Perjuangan, wajib memiliki komitmen gerakan menurunkan kematian Ibu dan Anak yang direalisasikan dalam bentuk sosialisasi kesehatan ibu dan anak,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS