SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya sudah langsung mengikuti kerja taktis usai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menerapkan Pemilu 2024 dengan sistem proporsional terbuka.
PDI Perjuangan Surabaya menggeber kerja-kerja elektoral dengan turun langsung di tengah-tengah masyarakat.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDI Perjuangan Surabaya Anas Karno menuturkan bahwa putusan sistem Pemilu terbuka oleh MK malah melipatgandakan kerja-kerja elektoral kader Banteng. Menurutnya, seluruh kader dan bacaleg PDIP makin intensif turun ke masyarakat.
“Karena kerja-kerja politik kader PDI Perjuangan di legislatif maupun eksekutif selalu berpihak kepada rakyat. APBD kota Surabaya terus didorong untuk pro terhadap masyarakat. Begitu juga kerja kader PDI Perjuangan sampai tingkat anak ranting atau kampung,” kata Anas kepada media di Surabaya, Senin (19/6/2023).
Politisi yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya tersebut mencontohkan, kebijakan seragam sekolah gratis untuk keluarga miskin, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan program Padat Karya, agar warga Surabaya mendapatkan penghasilan yang layak.
Menurutnya, kerja-kerja kerakyatan merupakan ujung tombak kerja elektoral PDIP. Menyatukan jiwa, hati, dan segenap akal budi, dengan rakyat. Itulah syarat terpenting agar menang hattrick Pemilu Legislatif dan memenangkan Capres Ganjar Pranowo di tahun 2024.
Dia menambahkan, untuk menang hattrick spektakuler membutuhkan kerja keras dari seluruh kader PDIP. Seluruh kader PDI Perjuangan juga siap menjadi saksi yang militan, dengan kecakapan tinggi.
Yang akan dilakukan, tambah Anas, adalah bergerak masif dan intensif, mengetuk pintu-pintu masyarakat. Sebab kata Bung Karno, persatuan dengan rakyat adalah senjata yang maha dahsyat.
“Juni yang kami tetapkan Bulan Bung Karno dan harus diikuti kerja kerakyatan,” kata Anas.
Salah satunya yang dia lakukan dengan kerja kerakyatan melalui Sambung Roso yang digelar di Kampung Kutisari. Kegiatan ini dalam rangka Bulan Bung Karno.
Kesempatan itu menjadi ajang curhat warga Kutisari Utara. Berbagai persoalan disampaikan warga, antara lain, Posyandu yang belum mendapatkan bantuan timbangan bayi, layanan BPJS PBI yang dinon-aktifkan, bantuan modal untuk UMKM, dan pedagang yang ingin masuk ke Fresh Market Kutisari.
“Sudah menjadi perintah Ibu Ketua Umum Megawati Sukarnoputri, yang diteruskan DPD PDI Perjuangan Jatim serta DPC Surabaya. Harus intensif dan masif turun menyapa masyarakat di Bulan Bung Karno. Agar masyarakat semakin merasakan kerja-kerja kerakyatan PDIP,” tutupnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS