TRENGGALEK — Langkah nyata mendorong ekonomi rakyat kembali ditunjukkan Novita Hardini Anggota DPR RI Dapil VII Jawa Timur. Melalui sinergi bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) lewat Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Surabaya, dia berhasil mengantarkan UMKM olahan ikan Ambiqu Kulineri naik kelas menjadi industri kecil menengah (IKM) hijau.
Ambiqu Kulineri, pelaku usaha dengan slogan “Cara Keren Makan Ikan”, kini memanfaatkan limbah produksi tulang hingga kulit ikan menjadi produk bernilai ekonomi sebagai pakan ternak.
Transformasi ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan pendampingan teknis mampu mengubah limbah menjadi sumber pendapatan baru.
“Alhamdulillah hari ini kita menyaksikan bagaimana Ambiqu bukan hanya naik kelas menjadi IKM, tetapi sudah menjadi IKM hijau. Limbah yang dulu dibuang kini bernilai ekonomis dan punya pasar,” ujar Novita Hardini di sela-sela kunjungannya, Senin (17/11/2025).
Legislator perempuan satu-satunya dari Dapil 7 Jawa Timur itu menegaskan bahwa pendekatan ekonomi tidak boleh hanya berorientasi keuntungan jangka pendek.
“Kita harus memikirkan keberlanjutan 20 hingga 50 tahun ke depan. Jika industri kecil kita ingin bertahan, maka transformasi ramah lingkungan harus dimulai sekarang,” tuturnya.
Keberhasilan ini, lanjut Novita, tak lepas dari dukungan BSPJI Surabaya, Dinas Perindustrian, Dinas Komindag Trenggalek, serta akademisi mitra kerja Komisi VII.
Salah satu alat penting pengolah limbah menjadi pasta pakan ternak kini tersedia melalui program aspirasi dan pendampingan berkelanjutan.
“Transformasi Ambiqu menjadi IKM hijau diharapkan menjadi model bagi UMKM lain di Trenggalek untuk naik kelas, berkelanjutan, dan mampu bersaing. Kami akan terus memperjuangkan penguatan IKM dan ekonomi hijau di daerah,” tegas politisi fraksi PDI Perjuangan itu.
Kepala BSPJI Surabaya, Ransi Pasae, menilai Ambiqu Kulineri sebagai contoh ideal IKM hijau yang berhasil memanfaatkan potensi limbah.
“Inovasinya luar biasa. Tidak banyak IKM yang mau belajar dari riset dan jurnal. Ambiqu justru aktif terus mengembangkan diri,” katanya.
Sementara itu, Sri Utami Dewi, Owner Ambiqu Kulineri, menceritakan perjalanan usahanya yang dimulai sejak 2017.
Dirinya mengaku transformasi menjadi IKM hijau terwujud berkat pendampingan Novita Hardini dan program Dapati dari Kementerian Perindustrian.
“Dulu limbah ikan ini jadi masalah. Setelah bertemu Bunda Novita dan BSPJI, kami belajar bagaimana mengolahnya agar bernilai tambah. Ini membantu keberlanjutan usaha kami,” ujarnya.
Dia juga berpesan kepada pelaku UMKM lain agar tidak berhenti berinovasi. “Pasar berubah terus, jadi pelaku usaha harus ikut berkembang. Dan yang paling penting adalah strategi marketing termasuk marketing langit,” ucapnya. (aris/pr)