SURABAYA – Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menggelar penjaringan aspirasi di kalangan ibu-ibu kader kesehatan dan sejumlah bunda sekolah PAUD. Sejumlah curahan hati (curhat) bermunculan dalam pertemuan yang berlangsung gayeng.
Adi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu, memaparkan tahun anggaran 2022, DPRD dan Wali Kota Eri Cahyadi telah menyepakati untuk memberi perangkat komputer bagi sekolah-sekolah PAUD yang teregister di Dinas Pendidikan.
“Bantuan komputer diberikan untuk memudahkan kerja dan metode pengajaran bagi para bunda PAUD terhadap anak-anak pra sekolah,” kata Adi, saat reses di kalangan kader kesehatan dan bunda PAUD dari Kelurahan Dukuh Sutorejo dan Kalijudan, Kecamatan Mulyorejo, Jumat (18/2/2022) sore.
Ia juga menjelaskan insentif ibu-ibu kader kesehatan, dari Pemkot Surabaya, telah dinaikkan menjadi Rp 400 ribu per bulan. Adi berharap ibu-ibu kader kesehatan semakin bersemangat melayani warga masyarakat.
“Kalau tadi dikeluhkan insentif itu belum cair pada bulan Januari dan Februari, tidak usah khawatir. Karena tidak akan hilang. Semua akan dibayarkan oleh Pemkot Surabaya utuh 12 bulan,” kata Adi menanggapi curhat ibu-ibu bahwa insentif awal tahun ini belum cair.
Ia juga menjelaskan, bahwa pemerintahan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji tengah gencar menekan angka bayi stunting di Surabaya. Juga, pemberian kursi roda bagi warga yang sakit dan membutuhkan. Serta, program pemberian permakanan setiap hari bagi: penyandang disabilitas, anak-anak yatim piatu, dan warga lansia yang tidak mampu.
“Kalau ada temuan-temuan itu, segera dilaporkan ke kelurahan, kecamatan atau Puskesmas, sehingga bisa segera ditangani dengan kebijakan Pemkot Surabaya,” kata Adi.
Dalam pertemuan itu, Umi Hani dari Posyandu Balita Dukuh Sutorejo, menyampaikan kebutuhan seragam, juga sarana senam warga lanjut usia, serta sound system.
“Tolong diperjuangkan Pak supaya kebutuhan kami dapat dipenuhi. Ini sangat bermanfaat bagi warga,” kata Umi Hani.
Ibu Utami dari Kalijudan, menyampaikan ia sering menemui warga tidak mampu belum mendapatkan intervensi kebijakan dari pemerintah. “Kalau bisa minta tolong diusahakan dapat PKH atau bentuk bantuan rutin lain,” kata Ibu Utami.
Adi berjanji akan menindaklanjuti aspirasi dan keluhan ibu-ibu kader kesehatan dan bunda PAUD. “Semua menjadi atensi saya, semoga bisa diwujudkan seiring kemampuan keuangan pemerintah,” katanya.
Sebelumnya, dalam reses di Kedungbaruk, Rungkut, ia dikeluhi kebutuhan toilet bagi anak-anak siswa PAUD. “Kami membutuhkan toilet yang sangat bermanfaat bagi anak-anak siswa PAUD. Karena belum ada toilet,” ujar Bunda Didik Nurhadi, seorang bunda PAUD.
Adi kemudian menyambungkan aspirasi itu dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya. “Semoga bisa dikerjakan dan dipenuhi dalam APBD Kota Surabaya,” kata Adi.
Ia juga mendapatkan pengaduan tentang kebutuhan air bersih dari PDAM. “Kami sudah mengajukan bertahun-tahun lalu, tapi belum dipasang sampai sekarang. Kami sangat memerlukan air PDAM. Tolong diperjuangkan,” kata Ibu Nawan.
Ia kemudian mengontak pihak PDAM Surya Sembada untuk menindaklanjuti keluhan itu. “Pihak PDAM akan segera mencek dan mengawal aspirasi itu,” kata Adi.
Dalam pelaksanaan reses, Adi Sutarwijono juga menerima curhat dari para pengurus kampung tentang kebutuhan pembangunan fisik seperti pavingisasi, penerangan jalan umum, pembenahan saluran air agak tidak banjir, juga perbaikan pagar makam di Kedungbaruk.
“Baik, terima kasih. Saya catat semua, dan saya masukkan dalam usulan pembangunan Kota Surabaya,” kata Adi. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS