![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2024/05/PDIP-Jatim-Bupati-Ipuk-21052024-1024x576.jpg)
BANYUWANGI – Pola pendidikan anak perlu diselaraskan antara di sekolah dan di rumah. Karena itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menginisiasi program Sekolah Orang Tua Hebat (Sobat), yaitu sekolah parenting untuk para orang tua atau wali murid di Banyuwangi.
Program Sobat merupakan edukasi parenting untuk orang tua seputar pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan, sehingga pendidikan dan pengasuhan yang diperoleh anak di rumah bisa selaras dan saling menguatkan dengan di sekolah.
“Melalui program ini orang tua bisa mengupdate ilmu parenting. Bagaimana melakukan pendekatan dan lebih mengerti dunia anak sesuai dengan zamannya,” ujar Bupati Ipuk saat peluncuran program Sobat di Pendopo Sabha Swagata, Senin (20/5/2024).
Dengan program itu, tambah Bupati Ipuk, diharapkan orang tua bisa mengetahui dan mengeksplor karakter anak, menciptakan suasana belajar yang nyaman, baik di sekolah maupun di rumah.
“Dengan demikian, antara pendidik dan orang tua bisa menggali potensi anak secara optimal. Tidak hanya di bidang akademis, tapi juga non-akademis,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Selain itu, dengan program Sobat, diharapkan orang tua juga bisa mencegah anak dari bullying dan kekerasan di sekolah.
Dalam program itu, Banyuwangi menyediakan 588 fasilitator berpengalaman yang terdiri atas psikolog dan guru yang sudah mengikuti pelatihan parenting. Program itu berlangsung selama empat bulan untuk setiap angkatan, dan mendapat sertifikat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Suratno, menambahkan bahwa untuk angkatan pertama diikuti oleh 8.515 peserta orang tua/wali murid dari jenjang PAUD, SD dan SMP dengan jumlah total 337 lembaga. Setiap angkatan akan menempuh waktu pendidikan selama empat bulan dengan 16 kali pertemuan. Setiap pertemuan berisi tema materi yang berbeda.
Di antaranya tema memahami perkembangan anak, pengembangan bakat minat anak, dukungan orang tua dalam penumbuhan budi pekerti, mandiri, dan tanggung jawab, hingga peran orangtua dalam bulliying dan kekerasan.
“Kami berharap untuk angkatan selanjutnya jumlahnya akan semakin banyak karena semakin banyak orangtua yang sudah mengetahui manfaatnya,” ujarnya. (ars/set)
![](https://pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2024/05/channels4_banner.jpg)