BANYUWANGI – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk meningkatkan capaian vaksinasi. Selama Ramadan, Banyuwangi memacu vaksinasi di malam hari dengan mendatangi masjid atau musala saat pelaksanaan salat tarawih.
“Petugas dari Puskesmas dan Satgas di tiap kecamatan mendatangi masjid atau musala untuk membuka layanan vaksinasi di lokasi. Jadi, usai melaksakan salat tarawih warga bisa langsung divaksin,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Minggu (17/4/2022).
“Ini salah satu cara kami untuk mendekatkan layanan vaksinasi pada masyarakat, sehingga cakupan vaksinasi lebih luas,” tambah Bupati Ipuk.
Tidak hanya layanan vaksinasi, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga memberikan layanan chek up kesehatan gratis pada msayarakat di lokasi tersebut.
Bupati Ipuk menjelaskan akan terus memacu vaksinasi sampai angka maksimal. Pemkab Banyuwangi melakukan kluster vaksinasi berbasis desa yang masih rendah angka vaksinasinya, sehingga lebih mudah meningkatkan tingkat vaksinasi.
Selama Ramadan, politisi PDI Perjuangan itu juga rutin salat tarawih di masjid desa-desa sekaligus memantau pelaksanaan vaksinasi, utamanya di desa yang masih rendah capaian vaksinasinya. Tidak hanya Bupati Ipuk, Wakil Bupati Sugirah juga melakukan hal serupa di desa-desa yang berbeda.
“Jadi, saya dan Pak Sugirah bagi tugas. Selain bertemu langsung dan bersilaturahmi dengan masyarakat, kami juga memantau pelaksanaan vaksinasi di tempat yang berbeda. Ini agar cakupan vaksinasi semakin luas,” jelas Bupati Ipuk.
Saat silaturahmi ke desa-desa tersebut, Bupati Ipuk menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan hingga perwakilan pemuda, untuk mengajak masyarakat agar mau divaksin. Pelaksanaan vaksinasi malam hari ternyata cukup efektif, ratusan masyarakat memanfaatkan layanan ini untuk vaksin dan chek kesehatan.
Hasilnya selama 11 hari bulan Ramadan, cakupan vaksinasi meningkat signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Banyuwangi, per 14 April 2022, untuk capaian vaksinasi untuk dosis pertama mencapai 1.251.471 orang atau 93,38%.
Untuk dosis kedua mencaoai 1.012.671 atau 75,56%. Sementara dosis ketiga atau booster mencapai 12%.Banyuwangi juga memacu vaksinasi lansia yang telah mencapai 76,72% untuk dosisi pertama dan 55,34% untuk dosis kedua.
Selain vaksinasi malam hari, Pemkab Banyuwangi juga memacu dengan pelaksanaan vaksinasi saat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng. Pemkab Banyuwangi menggelar vaksinasi di kantor-kantor desa yang menjadi lokasi penyaluran BLT. Bagi penerima BLT yang belum divaksin bisa langsung vaksin di lokasi.
“Tapi vaksin bukan menjadi syarat menerima BLT. Kami hanya menyediakan layanan bagi warga yang belum vaksin,” jelasnya.
Di Banyuwangi sendiri terdapat 124.047 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan tersebut. Bupati Ipuk menjelaskan vaksinasi penting untuk meningkatkan herd immunity masyarakat.
“Jika sudah vaksin semua, insya Allah beribadah dengan tenang, dan bisa lebaran dengan nyaman,” terang Bupati Ipuk.
Apalagi vaksinasi telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu syarat mudik. Bagi yang telah melakukan vaksin ketiga atau boster, diperbolehkan bepergian tanpa harus menyertakan keterangan negatif covid (PCR atau Antigen).
“Karena itu mari vaksin, agar mudik bisa lancar,” ajak Bupati Ipuk. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS