LAMONGAN – Setelah berpanas ria selama blusukan di Pasar Ikan Lamongan, Cawagub Puti Guntur Soekarno meluncur ke warung kopi (warkop) ‘Lik Coffee Cafe’ di Jalan Pahlawan, Selasa (20/3/2018).
“Saya pesan kopi Aceh Gayo,” kata Puti kepada seorang pramusaji. Tak berapa lama, secangkir kopi pesanannya seharga Rp 10 ribu, sudah tersaji di meja Puti.
Menurut cawagub pendamping Cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tersebut, minum kopi secara bersama-sama sudah menjadi budaya orang Indonesia, termasuk di Lamongan.
Puti sendiri memesan kopi Aceh Gayo, karena dia mengaku sebagai penikmat macam-macam kopi tradisional Indonesia.
“Seperti kopi Toraja. Nah kebetulan di sini ada kopi Aceh Gayo. Saya mau coba seperti apa rasanya di sini. Ternyata enak,” ujar Puti.

Berbagai macam kopi disediakan di kafe tersebut, mulai dari Toraja, Gunung Kelir, Bali Kintamani, Java Ijen, Aceh Gayo dan lain-lain. “Favoritnya di sini memang Aceh Gayo,” kata Muslik Hadi, pemilik Lik Coffee Cafe.
Lik Coffee sendiri merupakan salah satu kafe yang terkenal di Lamongan. Bahkan Muslik Hadi sudah mempunyai 21 cabang yang tersebar di Gresik, Lamongan, dan sekitarnya.
“Untuk di Lamongan ini, saya baru buka dua bulan ini,” ungkapnya. Sementara, menu kopi di tempatnya hanya terbatas kopi tubruk , dan yang menjadi favorit kopi Aceh Gayo.
Selain menyapa pengunjung warkop, Puti juga memperkenalkan diri kepada pengunjung yang hampir semua dari kalangan muda. Dia juga memperkenalkan program yang disusun bersama pasangannya, Gus Ipul.
“Program kami, salah satunya adalah mendorong kaum muda untuk menumbuhkan ekonomi kreatif,” ujar Puti saat berdialog dengan milenial Lamongan.

Dengan mendorong kaum muda menumbuhkan ekonomi kreatif, jelas Puti, mereka akan terdorong untuk tidak mencari pekerjaan tapi menciptakan pekerjaan.
Dia menyebut, Jatim merupakan provinsi besar yang memiliki daya dukung untuk pertumbuhan ekonomi kreatif. “Kami berkomitmen memperkuat ekonomi kreatif di daerah,” tegasnya.
Dalam dialog dengan kaum milenial, Puti berkomitmen memberikan dukungan kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan mendorong penyusunan regulasi yang tepat.
Apalagi kelompok milenial jadi salah satu fokus pasangan calon nomor urut dua ini.
“Mereka adalah pendorong kemajuan Jawa Timur dengan sifatnya yang dinamis, berpikiran terbuka, dan mengutamakan kolaborasi ketimbang kompetisi,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS