GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama pejabat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) melaksanakan safari Ramadan. Di Kecamatan Gresik, Gus Yani berkesempatan memberikan ceramah agama usai salat tarawih. Sementara di Kebomas, Gus Yani berdialog dan menampung aspirasi warga.
Pada Rabu (6/4/2022) malam, Gus Yani, sapaan karib Bupati Fandi Akhmad Yani, melaksanakan salat tarawih di Masjid Al-Aziz Polres Gresik. Dalam kesempatan itu Gus Yani memberikan ceramah agama.
Inti dari ceramah tersebut adalah, Gus Yani mengajak agar umat muslim menghindari sifat malas. Karena malas merupakan teman setan.
“Hidup harus penuh semangat dan kerja keras,” kata bupati diusung PDI Perjuangan tersebut.
Usai mengisi ceramah, Gus Yani bersama Kapolres Gresik Mochamad Nur Azis mengecek ruang tahanan Polres Gresik yang beberapa waktu lalu diresmikan oleh Kapolda Jatim.
Gus Yani juga menyapa tanahan yang ada di dalam rutan tersebut. Sambil memberikan nasehat agar kedepan menjadi orang yang lebih baik lagi.
Sementara di Kecamatan Kebomas, safari Ramadan dilaksanakan di Masjid Baitus Salam Kecamatan Kebomas. Kegiatan dirangkai dalam rembug warga atau menyerap aspirasi masyarakat juga melibatkan warga Kecamatan Gresik dan Manyar.
Sejumlah aspirasi disampaikan warga. Miftahul, warga Manyar, mengeluhkan kemacetan yang terjadi setiap hari mulai dari exit tol manyar sampai ke jalur utara.

“Kami berharap pak bupati bisa mencarikan solusi. Supaya tidak terjadi kemacetan lagi,” kata Miftahul.
Menurutnya, kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Manyar sangat menghambat aktivitas masyarakat. Apalagi, kendaraan yang melintas cukup besar.
“Kami juga was-was takut ketika hendak menyeberang jalan. Karena kondisi jalan sangat sempit,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Fandi Akhmad Yani menyampaikan, pemerintah bersama Forkopimda Gresik telah menyiapkan langkah untuk mengatasi persoalan tersebut.
Gus Yani menyebut, pemerintah berencana melakukan pelebaran jalan dengan membebaskan lahan seluruh lapak pedagang, khususnya di sekitar area kemacetan.
“Kita sudah siapkan anggaran, rencananya lapak akan kita relokasi ke tempat baru. Jadi kami tidak hanya menggusur, tapi mencarikan tempat pengganti bagi para pedagang,” katanya.
Gus Yani berharap, ada kesepakatan dari masyarakat desa setempat. Karena, pelebaran jalan ini juga untuk kepentingan bersama. “Mudah-mudahan segera terealisasi,” pungkasnya. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS