SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi kembali mengimbau seluruh warga Surabaya berhenti membuang sampah sembarangan, terutama benda-benda besar seperti sampah kursi dan kasur, ke sungai dan saluran air.
Imbauan ini disampaikan menyusul ditemukannya kerusakan parah pada rumah pompa di Kalisari yang jebol dan tidak berfungsi maksimal akibat tersangkut kursi yang dibuang ke sungai.
Rumah pompa tersebut merupakan fasilitas penting dalam penanganan banjir di Kota Surabaya.
Menurut Eri Cahyadi, kerusakan pada pompa menyebabkan genangan air di wilayah Karang Menjangan saat hujan kemarin.
“Waktu hujan kemarin, ada genangan di wilayah Karang Menjangan. Itu karena pompa di Kalisari jebol dua. Karena ada kursi yang tersangkut di sana, jadi ada mesinnya yang rusak dan akhirnya pompanya tidak berfungsi,” kata Eri Cahyadi, Sabtu (1/11/2025).
Dia menjelaskan bahwa benda-benda besar yang dibuang ke sungai dapat menyumbat dan merusak mechanical screen pada rumah pompa, yang berfungsi menyaring sampah sebelum air dipompa keluar.
Kerusakan ini mengakibatkan proses penyedotan air menjadi tidak maksimal, sehingga berpotensi menyebabkan genangan air lebih lama dan meluas.
Khususnya di kawasan yang mengandalkan rumah pompa seperti area Dharmahusada hingga Kalisari.
“Sampah-sampah besar yang dibuang ke sungai bisa merusak mesin-mesin di rumah pompa. Kalau pompa rusak, kemampuan untuk menghilangkan genangan air menjadi terhambat, meskipun secara umum genangan saat ini cepat surut setelah hujan reda. Ayolah jangan buang sampah di sungai, sampah apapun itu,” ujarnya.
Eri menambahkan, pekerjaan normalisasi saluran air di beberapa titik, seperti kawasan Karang Menjangan dari Jalan Jojoran hingga rumah pompa Dharmahusada, masih belum rampung karena adanya penundaan anggaran dan baru akan dilanjutkan tahun depan.
Oleh karena itu, kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan sungai menjadi sangat krusial untuk mencegah banjir sementara proyek-proyek perbaikan masih berjalan.
“Saya minta tolong kepada seluruh masyarakat Surabaya untuk tidak membuang sampah ke sungai, karena pompa air Kalisari sudah rusak dua akibat tersangkut kursi. Rumah pompa itu harganya mahal dibuat supaya tidak terjadi banjir di Surabaya,” sebutnya.
Sebagai langkah lanjutan, Eri juga mendorong seluruh elemen masyarakat mengaktifkan kembali kegiatan pengelolaan sampah di tingkat kampung melalui program Kampung Pancasila.
“Di Kampung Pancasila itu ada namanya pemilahan sampah dan bank sampah. Ayo ini digerakkan bersama agar tidak ada lagi masyarakat yang buang sampah ke sungai, terutama sampah besar seperti perabotan rumah dan kasur,” tutup Eri. (nia/pr)