SURABAYA – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi menyebut rekomendasi partainya untuk pasangan calon di Pilkada serentak tahun depan turun mulai 10 Januari 2020, bertepatan dengan perayaan HUT ke-47 dan Rakernas PDIP di Jakarta.
“Ya mungkin beberapa yang diterbitkan, tidak sekaligus. Beberapa yang sudah fix, memberikan gambaran, peluang yang bagus itu turun. Diserahkan di Jakarta,” kata Kusnadi kepada wartawan, kemarin.
Soal pasangan calon dari daerah mana yang turun rekomendasinya, Kusnadi mengatakan belum tahu. “Saya enggak tahu juga mana-mana saja. Tapi menurut perkiraan saya seperti Kabupaten Blitar, Ngawi, mungkin sudah bisa diturunkan,” ujarnya.
Rekomendasi yang akan diturunkan lebih awal tersebut, lanjut Kusnadi, lebih banyak didasarkan pada hasil survei yang memberikan gambaran menangnya besar, sekaligus soliditas partai tetap terjaga.
“Survei gelombang pertama sudah, tapi sekarang kita survei lagi. Bukan hanya satu-satunya survei, tapi kita juga melihat soliditas di internal PDI Perjuangan,” tuturnya.
Dari 19 Pilkada di Jatim, berapa daerah target yang dimenangkan PDIP? “2015 kemarin, dari 19 itu PDIP dapat 13. Kalau kurang dari itu, artinya kinerja saya menurun, itu sajalah,” ucap Kusnadi yang juga Ketua DPRD Jatim.
Kusnadi juga memastikan PDIP tetap akan berkoalisi, meski bisa mengusung paslon sendiri di kabupaten/kota tertentu. “Walaupun PDI Perjuangan mencukupi 20 kursi, tetapi kerja sama itu tetap kita lakukan kok,” katanya.
Artinya, tandas Kusnadi, kerja sama dengan partai lain maupun komunitas masyarakat tetap dilakukan PDIP. Sebab, tidak ada sesuatu yang mampu diraih sendirian tanpa bekerja sama.
“Namanya mau menang, mau menang itu harus banyak yang bekerja. Kalau cuma satu yang bekerja apa ya mungkin menang, kan begitu toh,” ujar Kusnadi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS