SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab penyakit menular yang menyerang hewan ternak sapi.
Permintaan itu disampaikan Fauzi untuk merespon puluhan ekor sapi mati mendadak tanpa gejala dalam beberapa bulan terakhir, yang memicu kekhawatiran peternak.
“Saya sudah memerintahkan assessment penyebab kematian ini. Apakah terkait penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) atau faktor lain,” ujar Fauzi, Selasa (31/12/2024).
“Pada 2 Januari 2025, saya akan turun langsung ke lokasi untuk berdialog dengan peternak,” imbuh politisi PDI Perjuangan itu.
Fauzi juga memastikan tim medis khusus hewan sudah diterjunkan ke lapangan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Ia berharap warga mengikuti anjuran dalam pemberian pakan untuk mengurangi risiko penyakit, sembari menunggu hasil investigasi resmi.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Chainur Rasyid, mengatakan, sebanyak 150 ekor sapi warga telah terjangkit penyakit di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Pasongsongan, Batuputih dan Rubaru.
“Penyakit ini awalnya ditandai dengan gejala demam tinggi dan kembung atau tympani, yang diduga akibat konsumsi rumput muda yang kaya akan gas,” ujar Chainur.
“Kami mengimbau warga untuk melayukan rumput sebelum diberikan kepada sapi,” lanjutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk saat ini kasus matinya puluhan ekor sapi milik warga belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). “Sejauh ini, yang terdata mati hewan ternak sapi masih lima puluh,” tuturnya. (hzm/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS