TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, mengajak seluruh warga Kota Marmer untuk saling berlomba dalam berkegiatan sosial di bulan Ramadhan. Terlebih saat ini bulan puasa sudah memasuki hari yang ke-15.
“Kami mengajak seluruh warga Tulungagung ayo melakukan kegiatan sosial, seperti memberikan santunan pada anak yatim piatu dan lainnya,” ujarnya usai memberikan santunan dan bingkisan secara simbolis pada 1.500 anak yatim dan anak yatim piatu di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Selasa (27/4/2021).
Menurut dia, berkegiatan sosial merupakan bentuk dari kepedulian pada sesama. Utamanya, jika bantuan sosial tersebut diberikan pada anak yatim dan anak yatim piatu.
“Diharapkan dengan pemberian santunan dan bingkisan membuat anak yatim dan yatim piatu bisa merasakan apa yang dirasakan anak-anak lainnya di bulan suci ini,” papar kader PDI Perjuangan ini.
Pemberian santunan berupa uang dan bingkisan pada anak yatim dan anak yatim piatu, menurut Maryoto, dilakukan secara simbolis karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Tahun lalu juga demikian, pemberian juga dilakukan secara simbolis.
“Ke-1.500 anak yatim dan anak yatim piatu yang mendapat santunan dan bingkisan berasal dari 19 kecamatan di Kabupaten Tulungagung. Semua mendapat santunan dan bingkisan yang sama,” terang dia.
Sementara itu, Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, yang juga ikut dalam acara pemberian santunan dan bingkisan pada anak yatim dan anak yatim piatu tersebut menyatakan sudah semestinya bagi warga yang mampu untuk membantu sesama yang membutuhkan.
“Apalagi ini bulan puasa. Kegiatan beramal itu sudah diajarkan. Bukan hanya untuk birokrasi saja,” tuturnya.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Tulungagung ini selanjutnya menyatakan kegiatan sosial yang dilakukan Bupati Maryoto Birowo merupakan motivasi sosial yang baik bagi masyarakat.
“Ini juga merupakan bentuk dari berbagi kebahagian dalam bulan Ramadhan,” imbuh Marsono.
Namun demikian, ia berpesan dalam pemberian bantuan juga harus memperhatikan spirit dari bantuan tersebut. Jangan sampai pemberian bantuan justru membuat yang menerimanya menjadi konsumtif.
“Sebaiknya bantuan yang diberikan sedapatnya memberi manfaat yang lebih, bisa diberdayakan lagi untuk kegiatan yang lain,” ucapnya. (atu/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS