Jumat
09 Mei 2025 | 5 : 58

Puti: Pendidikan Karakter Harus Berbasis Pancasila

pdip-jatim-puti-posyandu1

JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno mengingatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tentang keterkaitan antara pendidikan karakter yang ingin dibangun Kemendikbud, dengan falsafah Pancasila.

Puti pun menegaskan pendidikan karakter yang dikembangkan Kemendikbud harus berbasiskan pada nilai-nilai Pancasila.

“Bicara soal pendidikan karakter, maka kita harus bicara juga soal politik kebudayaan kita, soal falsafah Negara kita, Pancasila,” tegas Puti, dalam Rapat Kerja antara Komisi X dengan Kemendikbud di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).

Puti mencontohkan, pendidikan karakter yang berintikan pada ajaran toleransi dan saling menghargai diantara identitas berbeda, merupakan manifestasi dari sila Ketuhanan, Kemanusiaan dan Persatuan Indonesia dalam Pancasila.

Pendidikan karakter yang menghasilkan entrepreneur unggul dengan kemampuan membuka lapangan kerja bagi anak bangsa lainnya, merupakan manifestasi dari sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Jadi, pendidikan karakter tak bisa dilepaskan dari nilai-nilai Pancasila. Dan ini harus dimulai dari PAUD sampai pendidikan tinggi,“ tutur legislator dari dapil Jawa Timu 1 (Surabaya-Sidoarjo) ini.

Sementara itu, dalam rapat kerja perdananya dengan Komisi X DPR RI, Nadiem Makarim memaparkan lima arahan Presiden Joko Widodo yang  bertajuk “Arahan Presiden untuk Menciptakan SDM Unggul” yaitu pendidikan karakter, deregulasi dan debirokratisasi, meningkatkan investasi dan inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan teknologi.

“Kita harus bisa menciptakan institusi pendidikan yang bukan hanya mencetak tenaga kerja saja, tetapi juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Nadiem.

Teknologi, menurutnya, akan digunakan sebagai alat penciptaan pemerataan, khususnya untuk menjadikan daerah terpencil maupun kota besar mendapatkan dukungan yang sama untuk pembelajaran.

Menurut Mendikbud, teknologi akan menghadirkan efisiensi, efektivitas, dan transparansi, baik anggaran maupun waktu.

“Teknologi yang akan kita berdayakan untuk membantu pendidikan kita. Bukan menggantikan pembelajaran, karena sampai kapanpun tidak bisa pembelajaran tergantikan oleh teknologi,” ujarnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Bupati Fauzi Kukuhkan Pengurus Patot’s, Ini Peran dan Fungsinya dalam Kesenian Tradisional

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep berkomitmen untuk mengembangkan dan memajukan potensi seni ...
PEREMPUAN

Mbak Nia Dorong Penguatan Posyandu Lewat Kolaborasi dan Insentif Kader

SUMENEP – Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, mendorong penguatan peran Posyandu melalui sinergi ...
SEMENTARA ITU...

Dukung Program Swasembada Pangan, Bupati Fauzi Blusukan Tanam Padi Bersama Petani

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menunjukkan komitmennya memperkuat ketahanan pangan sebagai upaya ...
EKSEKUTIF

Bupati Lukman Terima Keluhan Aliansi Guru Honorer, Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Pendidik

BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menyatakan kesiapannya untuk memperjuangkan aspirasi dan ...
KRONIK

BEC Angkat Tradisi ‘Ngelukat’ Osing, Masyarakat Antusias Ikuti Audisi

BANYUWANGI – Agenda wisata Banyuwangi Festival terus digeber Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Tahun ini, ...
KRONIK

Pekerja Warkop Prostitusi Positif HIV, Pemkab Ponorogo Tutup Permanen hingga Pulangkan ke Daerah Asal

PONOROGO – Sebanyak 13 dari 29 pekerja di warung kopi prostitusi di Kabupaten Ponorogo terindikasi positif ...