PONOROGO – Gelaran Grebeg Suro yang menjadi event tahunan untuk menyongsong tahun baru Islam (Muharram/Suro) di Ponorogo, telah resmi dibuka bersamaan dengan Festival Reog Remaja (FRR) ke-XIX dan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) ke-XXVIII di panggung utama Alun-alun Ponorogo, Minggu (9/7/2023) malam.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gendang oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, didampingi Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, yang memainkan angklung. Berbagai pertunjukan pembuka juga ditampilkan.
Bupati Sugiri, dalam sambutannya, mengatakan, tujuan diadakannya Grebeg Suro selain untuk melestarikan budaya adiluhung, juga untuk menaikkan kelas kabupaten menjadi kota wisata sekaligus pertumbuhan ekonomi.
“Di Grebeg Suro ini kita ulik segala subsektor ada budaya, kemudian olahraga, hobi. Semuanya kita rangkai menjadi satu, biar ada nilai lebih,” ujar Bupati Sugiri.
Di samping itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo juga masih memperjuangkan Reog Ponorogo menjadi bagian dari ICH-UNESCO. Pasalnya, Reog Ponorogo akan disidangkan pada 2024.
“Kami sudah masuk di website-nya UNESCO untuk disidangkan pada 2024. Ini sedang kami perbaiki hasil penelitian nanti akan dibawa ke sana,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Kemeriahan pembukaan Grebeg Suro tak lepas dari antusias masyarakat yang luar biasa. Event tahunan yang terdiri atas berbagai rangkaian kegiatan sampai 18 Juli 2023 itu selalu menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat Ponorogo, bahkan dari luar kota sekalipun turut hadir untuk ikut memeriahkannya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS