MADIUN – Pemerintah Kota Madiun kembali melaksanakan vaksinasi Covid-19 dengan sasaran pelajar. Setidaknya, ada enam ribu pelajar yang menjadi sasaran vaksinasi dosis kedua ini, sesuai dengan target vaksinasi dosis pertama lalu.
Pemberian vaksinasi dosis kedua untuk pelajar ini berlangsung di sejumlah tempat. Seperti di SMA 3 Taruna Angkasa, kemarin, yang ditinjau langsung Wali Kota Madiun Maidi dan Kepala BIN Daerah Jawa Timur, Marsma Rudy Iskandar.
“Vaksinasi kepada pelajar ini penting. Apalagi, untuk tingkat SMA sudah dimulai PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas. Selain SMA, kita juga mengejar vaksinasi untuk pelajar tingkat SMP dan SD yang berusia di atas 12 tahun,” beber Maidi kepada pewarta media ini, Sabtu (18/9/2021).
Wali Kota dari PDI Perjuangan ini menyebut, sudah ada lima ribu lebih pelajar tingkat SMP yang tervaksinasi. Vaksinasi ditarget selesai minggu depan.
Vaksinasi sengaja dikebut untuk persiapan PTM terbatas, yang akan dimulai Senin (20/9/2021) depan.
Sementara, untuk vaksinasi tingkat SD dengan sasaran usia di atas 12 tahun sudah 100 persen. Sebab, pelajar SD yang berusia di atas 12 tahun tak banyak. Hanya berkisar seribu pelajar.
Namun, bukan berarti PTM tingkat SD yang dijadwalkan mulai 27 September mendatang hanya untuk yang telah tervaksin.
“PTM terbatas tingkat SD kita awali untuk kelas 4,5, dan 6 dengan mengikuti aturan yang ada. Mulai 50 persen kapasitas, dua kali pertemuan dan satu minggu, dan maksimal hanya tiga jam,” jelas Maidi.
Sementara, Kepala BIN Daerah Jawa Timur, Marsma Rudy Iskandar menyebut pihaknya memang mendapatkan instruksi untuk membantu pelaksanaan vaksinasi khususnya dengan sasaran pelajar. Di Jawa Timur, BIN setidaknya sudah melaksanakan 300 ribu vaksinasi dengan sasaran pelajar SMA, SMP, dan pondok pesantren.
Pihaknya kembali melakukan vaksinasi dengan dosis kedua saat ini. Hal itu dilakukan untuk membantu daerah dalam mempersiapkan PTM.
“Ini program pemerintah. Semua yang dari pemerintah baik pusat baik pemda sementara melaksanakan bagaimana pandemi ini menjadi endemi. Ke depan juga anak-anak sekolah harus pembelajaran tatap muka. Untuk kita saling bantu,” terang Rudy. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS