SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Dewanti Rumpoko, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Hingga Kamis (3/7/2025), tercatat enam penumpang kapal tersebut meninggal dunia, 31 orang berhasil diselamatkan, dan 28 lainnya masih dalam proses pencarian.
Dewanti menegaskan, bahwa insiden tersebut harus jadi peringatan keras sekaligus bahan evaluasi menyeluruh terhadap sistem transportasi laut di Indonesia. Khususnya dalam konteks pengawasan dan pengelolaan penyeberangan antarprovinsi.
“Ini harus menjadi evaluasi besar, bersama dan menyeluruh oleh Kementerian Perhubungan. Memang penyeberangan ini bukan ranah provinsi, tapi karena ini ada di Banyuwangi menuju Bali, tentu saja kami di DPRD Jatim bersuara agar musibah seperti ini tidak terulang kembali,” ungkap Dewanti Rumpoko di Surabaya, Sabtu (5/7/2025).
Anggota Komisi D DPRD Jatim ini menyoroti human eror yang disinyalir tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Sehingga dirinya minta pentingnya uji kelayakan armada kapal yang beroperasi secara berkala.
Menurutnya, seperti halnya kendaraan darat yang diwajibkan menjalani uji KIR, maka moda transportasi laut pun harus menjalani proses serupa secara ketat dan berkala.
“Evaluasi terhadap layak tidaknya kapal beroperasi harus menjadi prioritas utama dalam sistem pengawasan Kemenhub,” ujar dia.
Selain itu, legislator yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut menekankan pentingnya disiplin dalam pengangkutan sesuai kapasitas atau tonase kapal.
“Saya berharap kapal-kapal yang ada tidak melebihi tonasenya, Ini soal keselamatan jiwa manusia, bukan hanya sekadar logistik,” tegasnya.
Poin lain yang menjadi perhatian Fraksi PDI Perjuangan adalah sumber daya manusia (SDM) awak kapal.
Menurut mantan Wali Kota Batu ini, kesejahteraan dan kompetensi kru kapal adalah aspek yang tak boleh dikesampingkan dalam menjaga keselamatan pelayaran.
“Perhatian juga harus ditujukan pada SDM yang menjadi awak kapal, mereka yang memegang kendali kapal. Jangan sampai, kapal sudah layak, tetapi kru yang ada belum siap. Sehingga terjadi human error,” pungkasnya. (yols/pr)
Baca juga:
=> Komisi D DPRD Jatim Minta Pemprov Siapkan Pendampingan Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS