Sabtu
19 April 2025 | 7 : 34

Perbaikan Jalan Rusak Dilakukan Bertahap, Bupati Blitar: Strategi di Tengah Keterbatasan Anggaran

pdip-jatim-250110-rijanto

BLITAR – Protes warga Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar soal kondisi jalan rusak di wilayah mereka mendapat tanggapan dari Bupati Blitar, Rijanto.

Dia minta masyarakat memahami bahwa perbaikan infrastruktur membutuhkan perencanaan, regulasi, dan ketersediaan anggaran yang memadai.

Menurutnya, keterbatasan dana yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Blitar saat ini merupakan dampak dari kebijakan efisiensi yang diterapkan tahun anggaran 2025.

Dia menjelaskan bahwa APBD tahun ini merupakan hasil rancangan pemerintahan sebelumnya, sehingga ruang fiskal yang tersedia sangat terbatas.

“Perlu disadari bahwa kerusakan jalan tidak hanya terjadi di Candirejo, tetapi hampir di seluruh wilayah Blitar. Semua butuh perhatian, dan tentu saja memerlukan biaya besar,” kata Rijanto di Blitar, Rabu (16/4/2025).

Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar ini menambahkan bahwa perbaikan jalan di Desa Candirejo tidak bisa dilakukan secara menyeluruh dalam waktu dekat.

Menurutnya, proses perbaikan bertahap adalah bagian dari strategi penanganan yang realistis di tengah keterbatasan anggaran.

“Saat ini kami belum bisa melakukan pengecoran secara menyeluruh karena harus menyesuaikan dengan regulasi dan kemampuan fiskal. Revisi anggaran bisa dilakukan melalui perubahan anggaran keuangan (PAK), tapi itu butuh waktu dan proses evaluasi,” jelasnya.

Rijanto juga minta media berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait mekanisme perencanaan dan pelaksanaan proyek pemerintah. Dia berharap tidak ada informasi yang simpang siur yang justru memicu keresahan warga.

“Saya sangat berharap rekan-rekan media bisa membantu menyampaikan informasi yang objektif. Jangan sampai informasi yang kurang lengkap membuat masyarakat salah paham,” harap Rijanto.

Sebagai informasi, warga Desa Candirejo menyampaikan penolakan terhadap rencana perbaikan jalan yang hanya mencakup pengecoran sepanjang 60 meter.

Mereka menilai rencana perbaikan jalan tersebut tidak cukup untuk mengatasi kerusakan yang terjadi di hampir seluruh ruas jalan desa. Tambal sulam juga dianggap bukan solusi jangka panjang.

Dalam pertemuan antara warga dan pihak terkait, sejumlah tokoh masyarakat, aparat desa, serta perwakilan koramil dan polsek telah hadir. Namun, jawaban yang diberikan dianggap belum memberikan kepastian yang jelas bagi masyarakat. (arif/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...
KRONIK

Menu Makanan Bergizi Gratis di Pamekasan Disorot, DPRD Jatim Minta Perbaikan

PAMEKASAN – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah ...
EKSEKUTIF

Bupati Yani Bersyukur Pemkab Gresik Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut

GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam pengelolaan keuangan daerah. ...
KABAR CABANG

Soroti Parkir Berlangganan, DPC Tulungagung Beri Catatan Kritis untuk DPRD dan Pemkab

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menyoroti Rancangan Peraturan Daerah ...
EKSEKUTIF

Sukseskan Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang, Sanusi Siapkan Lahan 9,6 Hektar

MALANG – Bupati Malang Sanusi berkomitmen penuh mensukseskan program sekolah rakyat yang digagas Presiden Prabowo ...