SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya bakal menindak tegas warga yang mengganggu laju mobil pemadam kebakaran (PMK) dan ambulans yang sedang menjalankan tugas.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, akan memasang kamera closed circuit television (CCTV) di setiap mobil ambulans dan unit kendaraan tim penolong lainnya.
Nantinya, warga yang kendaraannya terdeteksi kamera CCTV mengganggu laju kendaraan tersebut, akan dilaporkan ke kepolisian agar diberi tindakan tegas. Apalagi, hal ini sudah ada undang-undang yang mengaturnya
“Mobil ambulans, pemadam kebakaran dan kendaraan penolong lainnya harus mendapat prioritas dari pengguna jalan lain. Laju kendaraan tim penolong itu harus cepat dan tepat waktu agar bisa segera membantu orang sakit dan melakukan tugas kemanusiaan lainnya,” kata Risma, Rabu (9/10/2019).
Menurut Risma, banyak tantangan yang dihadapi pengemudi ambulans maupun damkar. Di antaranya adalah pengemudi harus bisa membawa kendaraan datang secepat mungkin ke lokasi warga yang membutuhkan.
Sesuai pengalaman di lapangan, sambung Risma, banyak pengguna jalan baik kendaraan roda dua maupun empat yang mengganggu atau menghalangi laju ambulans dan mobil tim penolong lainnya.
“Bahkan, tidak jarang mereka juga membahayakan pengguna jalan lainnya,” ujar wali kota yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Atas alasan itulah, pihaknya membuat kebijakan denhan melengkapi kendaraan damkar maupun ambulans dengan CCTV.
Risma juga memerintahkan Kepala Dinas Kebakaran yang baru dilantik untuk menyelesaikan kendala akses mobil damkar menuju perkampungan.
“PR-nya (Pekerjaan Rumah) dia ngatur yang jadi masalah yang tinggal di kampung-kampung itu, ada polisi tidur, ada parkir tidak benar, ada gapura. Nah ini dia harus menyelesaikan itu. Jadi dia harus jelaskan tentang pengamanan itu kepada warga supaya akses bisa (lancar),” jelas Risma.
Menurut Risma, untuk mengatasi kebakaran di perkampungan padat dan akses jalan yang sulit dilalui oleh mobil damkar, pihaknya akan menambah unit pemadam menggunakan sepeda motor.
“Nanti juga kita tambah armada kayak walang kadung (unit pemadam dengan menggunakan motor) jadi dia yang bawa selang itu ke lokasi gang-gang sempit tapi pakai motor trail,” terang wali kota yang kerap turun langsung ke lokasi memantau proses pemadaman saat terjadi kebakaran ini.
Selain motor trail, Pemkot juga akan menambahkan mobil bronto sky lift di tahun mendatang. Bronto sky lift sendiri digunakan untuk menjangkau pemadaman dari atas.
“Mungkin tahun depan kita tambahkan, tapi tidak terlalu tinggi. Kini (dua bronto sky lift) bisa digunakan tandem saat melakukan pemadaman,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS