BLITAR – Wali Kota Blitar Santoso menyatakan seluruh biaya penanganan korban gempa, seperti biaya pengobatan dan perawatan, ditanggung pemerintah setempat.
Penegasan itu dia sampaikan saat mengunjungi korban terdampak gempa yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar, Rabu (14/4/2021).
Sebagaimana diketahui, dalam peristiwa gempa bumi magnitudo 6,8 SR yang terjadi di Malang, Blitar dan Lumajang pada Sabtu lalu, telah mengakibatkan kerusakan bangunan dan korban jiwa serta menyisakan kepedihan yang mendalam.
Di Kota Blitar sendiri, bencana gempa itu telah membuat sejumlah bangunan rumah, fasilitas umum serta gedung banyak yang rusak dan juga mengakibatkan seorang warga dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo, untuk mendapatkan penanganan medis karena mengalami patah tulang di bagian kaki akibat tertimpa material yang runtuh.
“Hari ini kita sambangi korban terdampak gempa di RSUD Mardi Waluyo, saya ingin memastikan kondisi bagaimana kondisi korban saat ini,” kata Santoso.
“Korban tersebut usianya sudah sepuh. Tadi beliau juga bercerita, bagaimana saat gempa terjadi. Dia berusaha keras menyelamatkan diri untuk mencari tempat perlindungan yang aman. Namun karena gempa mengguncang dengan begitu dahsyat, beliau justru tertimpa tembok yang roboh,” bebernya.

Menurut Santoso, korban yang dirawat saat ini kondisinya sudah berangsur membaik dan dokter menyatakan kesehatannya akan segera pulih. dan hanya tinggal menunggu waktu kepulangannya ke rumah.
“Pada waktu itu, beliau langsung dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo, dan sesampainya di RS pun langsung dilakukan tindakan perawatan operasi,” imbuh dia.
Pemkot Blitar, tambah Santoso, akan bertanggung jawab penuh terhadap warganya dengan menanggung semua biaya pengobatan dan perawatan korban selama di rumah sakit.
“Kita hadir di sini, semua biaya akan kita tanggung. Sebagai rasa kepedulian kita terhadap sesama, juga untuk mengurangi beban korban terdampak bencana. Mengingat peristiwa ini adalah dampak dari bencana alam sehingga pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengurusi masyarakatnya,” ujar kader dari PDI Perjuangan ini.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada pemerintah atau perangkat desa jika terdapat korban terdampak bencana gempa yang membutuhkan pertolongan.
Termasuk juga selalu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap gempa bumi susulan yang kemungkinan terjadi. “Saya imbau bagi warga yang menjadi korban bencana gempa dan belum mendapatkan bantuan agar segera melapor agar segera ditangani dengan baik. Sekaligus juga waspada,” kata Santoso. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS