Selasa
26 November 2024 | 8 : 39

Pemilu dengan Proporsional Tertutup Lebih Simpel dan Hemat

pdip jatim - sekjen Hasto di Batu

pdip jatim - sekjen Hasto di BatuJAKARTA – PDI Perjuangan tetap mendorong agar pemilihan umum menggunakan sistem proporsional tertutup. Sistem ini dianggap tepat dilakukan khususnya untuk pemilu legislatif (pileg).

“Sistem proporsional tertutup lebih simple, lebih hemat, tinggal bagaimana partai mengurutkan nomor calonnya dengan benar-benar tersistem,” kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2015).

Hasto mengatakan, pemilu legislatif dengan sistem proporsional terbuka terbukti menimbulkan sejumlah masalah. Ia menyebutkan, beberapa kelemahan dari sistem proporsional terbuka adalah boros dari segi anggaran dan sangat menguras tenaga karena banyak diwarnai kompetisi yang tidak sehat, bahkan terjadi di antara caleg dari partai yang sama.

Dia khawatir potensi terjadinya konflik akan semakin besar saat pemilu digelar serentak. Selain itu, kata Hasto, sistem proporsional terbuka juga tidak menjamin caleg yang lolos ke DPR RI atau DPRD memiliki kompetensi yang memadai.

Dia merujuk banyaknya anggota legislatif yang terpilih hanya karena mengandalkan popularitas, tetapi tidak memiliki pemahaman dan kemampuan menjalankan fungsi legislatif dengan memadai.

“Praktik proporsional terbuka sejauh ini tidak menjamin hasil yang bagus, lebih banyak praktik teman makan teman juga di internal partai,” ujarnya.

Hasto mengungkapkan, PDI Perjuangan mulai meyakinkan partai lain mengenai penyederhanaan pemilu melalui sistem proporsional tertutup. Meski belum mendapatkan dukungan konkret, dia yakin usulan ini akan diterima.

Menurut Hasto, keraguan pada sistem proporsional tertutup dapat ditepis dengan diterapkannya prasyarat dasar untuk memastikan objektivitas partai dalam menyusun calegnya. Dengan demikian, kekhawatiran terjadinya oligarki dapat langsung terbantahkan. PDI Perjuangan mulai menapakinya dengan membentuk sekolah partai.

Melalui sekolah itu, seluruh caleg dan calon kepala daerah diberi pembekalan ilmu pemerintahan, skema penyusunan anggaran yang efektif dan lainnya dengan mentor dari internal dan eksternal partai. “Proporsional tertutup membuat sistem pemilu jadi lebih sederhana, mempercepat pendidikan politik publik, dan fungsi partai benar-benar berjalan,” kata Hasto. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...