Rabu
08 Oktober 2025 | 5 : 36

PDI Perjuangan Banyuwangi Dorong Pengusaha Tambak Miliki Instalasi Pengolahan Limbah

PDIP-Jatim Irianto 20092021

BANYUWANGI – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Banyuwangi, Irianto, mendorong pengusaha tambak di Kabupaten Banyuwangi agar memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Selama ini, mayoritas pengusaha tambak belum memiliki IPAL. Limbah dari tambak yang mencemari laut Banyuwangi berakibat berkurangnya ikan.

“Keberadaan IPAL ini hukumnya wajib untuk tambak yang masih budidaya,” ujar Irianto di Kantor DPRD Banyuwangi, Senin (12/12/2022).

Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi tersebut menjelaskan, pencemaran limbah di laut memang luar biasa. Limbah ini telah merusak berbagai biota laut, khususnya yang berada di kawasan perairan daerah pinggiran.

Menurutnya, saat ini untuk mencari ikan, nelayan harus melakukan perjalanan 3-4 jam. Jika tidak, mereka tidak akan mendapatkan ikan. Tidak hanya itu, untuk mencari air bersih di kawasan pesisir sudah sangat sulit. Hampir semua kawasan pesisir telah tercemar limbah.

“Perlu diketahui, kita mencari air yang bersih. Kalau ditarik satu kilometer dari bibir pantai masih belum bersih itu air, masih tercemar,” terang politisi PDI Perjuangan itu.

Dia meminta kesadaran para pengusaha tambak ataupun pabrik yang saat ini belum memiliki IPAL agar segera membuatnya. Dia menyebut, IPAL tersebut merupakan kewajiban dalam dunia usaha. Karena setiap usaha tidak lepas dari limbah yang dapat menimbulkan pencemaran.

“Sejauh ini untuk tambak baru satu yang memiliki IPAL. Yang lainnya belum ada. Seharusnya IPAL itu sudah ada sejak awal dimulainya usaha tersebut. Karena, budidaya pembuangan limbahnya juga ke laut,” tuturnya.

Meski demikian, tambah Irianto, karena biaya pembuatan IPAL ini tidak kecil, dia mendorong pengusaha melakukannya secara bertahap. Dia berharap para pengusaha yang belum memiliki IPAL sadar diri.

Dia menyebut, yang dilakukan DPRD Banyuwangi saat ini sifatnya persuasif untuk menggugah para pengusaha agar secara bertahap menyediakan IPAL di lokasi usahanya. Karena keberadaan IPAL itu pengaruhnya jangka panjang dan untuk kebaikan bersama.

“Kalau dibiarkan, semua masa bodoh, pada akhirnya terjadi seperti saat ini, terumbu karang hancur. Terutama di daerah Muncar ke utara sampai Banyuwangi,” pungkasnya. (ryo/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

HUT Ke-350 Magetan, Ziarah dan Menghayati Semangat 7 Leluhur

MAGETAN – Mengawali rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Magetan, sejumlah pejabat Forum Komunikasi ...
KRONIK

Bupati Lukman Tanam Pohon di Bukit Binaol, Kembangkan Potensi Wisata Alam

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) melaksanakan ...
EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Beri Masukan ke KPU soal Potensi Penambahan Kursi DPRD Surabaya

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal potensi ...