PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melakukan panen raya di area persawahan di Desa Pondok, Kecamatan Babadan, Ponorogo. Area persawahan tersebut merupakan bekas lahan kering dengan luas 60 hektare, yang diolah lagi bersama Pemkab Ponorogo, Korem 081 Dhirotsahajaya dan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
“Di Ponorogo ada sekitar 20 ribu hektare sawah yang sudah memasuki masa panen di dua bulan terakhir, diproyeksi dalam masa panen ini dapat menghasilkan sebanyak 91 ribu ton gabah kering,” ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, di Ponorogo, Selasa (7/5/2024).
Kabupaten Ponorogo memiliki lahan pertanian dengan luas total 35 ribu hektare. Sebanyak 15 ribu hektare sudah menerapkan irigasi teknis. Sementara sisanya, 20 ribu hektare, merupakan sawah tadah hujan.
Untuk itu, tambah Bupati Sugiri, pihaknya berupaya agar membuat produktivitas pertanian terjaga dan pengairan lancar. Pemkab membuat program 250 sumur dalam di APBD 2021-2024. Saat ini, sudah ada 190 sumur dalam yang terpenuhi.
“Ke depan kami dorong yang tadah hujan 20 ribu hektare bisa selesai dengan sumur dalam,” jelas Bupati Sugiri.
Dengan lahan yang luas, produktivitas gabah pun juga tinggi. Dalam setahun, panen pun bisa dilakukan sampai 4 kali. “Kita panen raya di desa yg indeks pertanian (IP) 4 kali dalam panennya,” terang politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Danrem 081/Dhirotsahajaya, Kolonel Inf Sugiyono, mengajak semua pihak untuk mendukung pertanian di Ponorogo.
“Kami TNI Angkatan Darat mendukung semua usaha pertanian ini. Kami upaya perintahkan seluruh anggota di wilayah kami mulai Mei sampai Juli harus turun ke sawah. Kalau sampai ada kekurangan, mereka yang tanggung jawab,” ujarnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS