Rabu
16 Juli 2025 | 10 : 05

Nusron Wahid Gerakkan Anggota Ansor dan Banser Dukung Jokowi-JK

Nusron Wahid Ketum Ansor

Nusron Wahid Ketum AnsorJEMBER – Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid menginstruksikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mengawal ketat tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilihan Umum Presiden yang akan digelar 9 Juli 2014.

“Saya instruksikan setiap TPS harus dikawal oleh 10 anggota Banser karena titik rawan pemilu berada di TPS,” kata Nusron saat menghadiri acara silaturahmi Ansor, Banser, dan Kiai Kampung di Pondok Pesantren Nurul Islam Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (29/5/2014) sore, seperti dikutip Antara.

Menurut dia, potensi kecurangan dalam penyelengaraan pemilu selalu ada, sehingga pihaknya mengantisipasi hal tersebut dengan menyiagakan anggota Banser di setiap TPS untuk mengawal tegaknya proses demokrasi pada Pilpres 2014.

“Suara pemilih yang menyalurkan hak politiknya ada di TPS, sehingga di sana menjadi titik rawan dalam pelaksanaan pemilu dan perlu mendapat pengawalan yang ketat,” ucap politisi Partai Golkar itu.

Menurut dia, GP Ansor secara kelembagaan bersikap netral dalam Pemilu Presiden 2014. Namun, secara pribadi ia mendukung penuh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan PKPI.

“Secara kelembagaan sikap Ansor netral, namun sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU) akan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berasal dari warga NU seperti pasangan Jokowi-JK,” tuturnya.

Nusron mengaku tidak memberikan instruksi secara resmi terhadap Pengurus Cabang GP Ansor di daerah terkait dukungan tersebut. Namun, pihaknya akan menggerakkan anggota Ansor dan Banser untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK.

“Kalau ada tokoh NU yang maju sebagai cawapres mendampingi Jokowi, maka solidaritas Ansor akan mendukung tokoh tersebut karena Pak JK merupakan Mustasyar PBNU dan banyak berjuang untuk warga nahdliyin,” paparnya.

Mengenai sikap politiknya yang berseberangan dengan instruksi DPP Partai Golkar, ia mengaku tidak gentar dengan sanksi yang diberikan partainya. Ia juga rela dicopot dari jabatan struktural sebagai Wakil Bendahara DPP Partai Golkar lantaran tidak mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

“Saya sudah dikenai sanksi berupa pemindahan anggota komisi dan dicopot dari jabatan Wakil Bendahara Partai Golkar. Namun, saya lebih memilih setia kepada NU karena saya tunduk pada perintah kiai dan ulama,” ujarnya. Kompas

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Mbak Nia Ajak Masyarakat Rutin Konsumsi Ikan, Cegah Stunting dan Dukung Kecerdasan Anak

SUMENEP – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, mengajak masyarakat untuk lebih rutin ...
KRONIK

Desa Lunasi PBB 100 Persen, Bupati Lukman Siapkan Insentif Pembangunan

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menyapa masyarakat untuk mengoptimalkan realisasi Pendapatan Asli ...
KRONIK

Harkopnas, Untari Launching 281 Koperasi Desa Merah Putih di Bangkalan

BANGKALAN – Penasihat Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno melaunching ...
EKSEKUTIF

MoU Lamongan – Pulau Morotai, Saling Tukar Produk Pertanian hingga UMKM

LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerataan ...
LEGISLATIF

Berpotensi Jadi Penyumbang Bocornya PAD, DPRD Jember Awasi Izin Papan Reklame

JEMBER – Papan reklame di Kabupaten Jember berpotensi mengakibatkan kebocoran pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini ...
LEGISLATIF

Eri Irawan: Yekape Harus Mampu Jadi Pemain Signifikan yang Mewarnai Dinamika Pasar Properti

SURABAYA – DPRD Kota Surabaya menyambut baik transformasi PT Yekape Surabaya menjadi badan usaha milik daerah ...