TRENGGALEK – Baru baru ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah meluncurkan program Dapur Cinta. Mungkin tidak banyak orang yang tahu apa itu Dapur Cinta yang digagas Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE.
Ternyata dibalik program ini ada cita-cita mulia dari penggiat perempuan dan UMKM itu.
Saat kegiatan Makaryo Ning Deso Hebat (Mening Deh) di Desa Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek, Rabu (26/7/2023) lalu, Novita menyebutkan, bahwa kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting menjadi salah satu program prioritas nasional dan Pemkab Trenggalek.
Bahkan menurut Novita dalam berbagai kesempatan, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin sering menyampaikan ini kepada masyarakat. Sesuai data yang ada, tercatat sebanyak 10.733 masyarakat di Trenggalek masuk kategori miskin ekstrem.
Dari angka itu, sebanyak 5.600 di antaranya berjenis kelamin perempuan. “Ada lansia dan juga anak anak di sana. Kemudian yang terpenting ini perlunya untuk diatasi,” ucap Novita Hardini.
Bahkan tokoh perempuan yang juga Bendahara Taruna Merah Putih (TMP) Jawa Timur ini menyebut stunting adalah musuh bersama. Sebab, jelasnya, anak stunting akan menjadi beban negara dan itu memang kewajiban negara.
Karena bayi stunting berdasarkan hasil survei cenderung memiliki penyakit degeneratif nantinya. Kemudian berpeluang menciptakan kemiskinan baru.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah melauncing program Dapur Cinta plus. Ada anggaran sebesar Rp 5,5 miliar di Dinas Kesehatan PPKB yang berupa makanan yang siap untuk diberikan kepada masyarakat miskin ekstrem.
Makanan bergizi ini diberikan kepada mereka, karena para lansia atau anak/ balita yang masuk dalam kemiskinan ekstrem menjadi tanggung jawab negara, sesuai amanah UUD 1945.
“Maka dari itu lahirlah yang namanya program Dapur Cinta,” sambung Novita Hardini.
Namun menurut perempuan energik itu, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Meskipun pemerintah punya anggaran namun tetap dibutuhkan kolaborasi kerja sama dari semua pihak.
“Saat ini ada desa, kemudian kader PPK desa dan PKK Kabupaten yang memberikan buku panduannya,” lanjutnya.
Dengan Dapur Cinta ini masyarakat yang tergolong miskin ektrem ini nantinya akan mendapatkan bantuan pangan setiap harinya, termasuk lansia. Saat ini tercatat ada sekitar 600 lansia yang hanya beraktivitas di atas pembaringan. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS