Sabtu
25 Oktober 2025 | 4 : 26

Mujid Riduan Ajak Warga Terdampak Banjir di Desa Beton Mengungsi ke Posko

IMG-20230222-WA0044_copy_1200x652_copy_900x489

GRESIK – Banjir akibat jebolnya tanggul anak Kali Lamong di Desa Beton, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, mendapat perhatian Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan.

Politisi PDI Perjuangan itu meninjau langsung kondisi konstituennya yang terdampak banjir dan memilih tinggal di tenda darurat yang dibangun sendiri di pinggir jalan.

Mereka memilih tinggal di tenda karena lokasinya dekat dengan kediamannya. Sedangkan lokasi posko pengungsian lumayan jauh.

Mujid Riduan berharap, warga mau mengungsi ke posko pengungsian yang lebih aman. Dan pengawasan anak-anak lebih terjamin. Karena, masih banyak anak-anak yang bermain di air.

“Mari ibu-ibu kita ke balai desa saja. Di sana lebih aman, makanan dan kesehatan ibu-ibu serta anak-anak semua, di sana dapat kita awasi,” ujar Mujid, Rabu (22/2/2023).

Ketua DPC PDI Perjuangan itu juga berusaha meyakinkan warga terdampak banjir bahwa rumah mereka aman dari tindakan kejahatan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan, TNI – Polri untuk memberikan keamanan.

“Para korban takut barang-barang mereka yang ada di dalam rumah dicuri, karena itu mereka memilih bertahan di tenda yang dibangun seadanya di pinggir jalan,” imbuhnya.

Sementara Camat Menganti, Gunawan Purna Atmaja menyampaikan, banjir di Desa Beton ini merupakan banjir pertama setelah 20 tahun. Banjir ini terjadi karena tanggul anak Kali Lamong jebol sejak Jumat (17/2) kemarin.

“Kami sebenarnya sudah melakukan perbaikan, tapi jebol lagi. Ini karena debit air di anak Kali Lamong, tepatnya di perbatasan Desa Beton dan Desa Cermen sangat besar,” katanya.

Pihaknya menyebutkan, di Desa Beton, banjir telah merendam dua Dusun. Total ada 46 Kartu Keluarga (KK) yang menjadi korban, yaitu Dusun Beton dan Dusun Biyodo. Masing-masing ada 30 dan 16 KK yang menjadi korban.

“Kita sudah mengunjungi dan mengajak pengungsi pindah ke posko. Kita juga berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk senantiasa mengontrol keamanan di wilayah banjir, sehingga para pengungsi lebih merasa aman,” ujarnya.

Sementara, salah satu pengungsi, Popi (31), mengaku khawatir jika mengungsi ke balai desa, mengingat jaraknya lumayan jauh dari kediamannya, sekitar 1 kilometer.

Pihaknya berharap, tanggul yang jebol segera teratasi. Sehingga, warga bisa beraktifitas seperti sediakala.

“Kami sudah tinggal di sini selama dua tahun. Banjir baru pertama ini,” tandasnya. (mus/hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Bupati Kediri Dukung Penuh Program 3 Juta Rumah, Siap Bantu Warga MBR dan PPPK

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) menyambut positif pelaksanaan sosialisasi program 3 Juta ...
LEGISLATIF

Sosialisasi Pencegahan Judi Online, Raymond Tara Sampaikan Pentingnya Peran Keluarga

SIDOARJO – Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo, Raymond Tara Wahyudi ST, menekankan pentingnya peranan keluarga dalam ...
LEGISLATIF

Ringankan Beban Masyarakat, Legislator Banteng Madiun Ini Dukung Program OOTD PLN

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, kembali menunjukkan kepeduliannya ...
HEADLINE

Tunggakan BPJS Kesehatan Dihapus, Deni: Langkah Nyata Pemerintah Perluas Perlindungan Sosial

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono mengapresiasi kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuanngan DPRD Jatim Dukung Pencabutan Enam Perda

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur mendukung pencabutan enam peraturan daerah (Perda) yang diajukan ...
KRONIK

Banyuwangi Gelar Ritual Meras Gandrung dan Festival Musik Perkusi

BANYUWANGI – Pertunjukan kolosal 1.400 penari Gandrung Sewu 2025 akan digelar di Pantai Marina Boom, pada Sabtu ...