BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Sri Rahayu mengingatkan warga penerima manfaat Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) agar memperhatikan sirkulasi udara di dalam rumahnya demi kesehatan.
Sebab, dalam pelaksanaan program BSPS tersebut, Sri Rahayu kerap mendapati kondisi bangunan yang dibedah atau diperbaiki mengabaikan betapa pentingnya keberadaan ventilasi atau sirkulasi udara.
Hal itu dia sampaikan saat melakukan monitoring bedah rumah program BSPS dari pemerintah pusat di Dusun Sanan Desa Jugo Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, Sabtu (26/6/2021) malam.
Dalam monitoring itu, Sri Rahayu bertemu langsung dengan pemilik rumah dan melihat kondisi bangunan yang sedang dibedah. Turut mendampingi, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Sugeng Suroso, Kepala Desa Jugo dan tim pendamping bedah rumah.
Selain mengingatkan tentang kesehatan, di sela-sela monitoring tersebut, Anggota Komisi 5 DPR RI ini juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan dana bedah rumah sesuai ketentuan yang ada.
Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga minta masyarakat yang belum mendapat bantuan tersebut agar bersabar dan melaporkan kepada kepala desa, mengingat keterbatasan kuota setiap daerah.

Kepada Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Desa, Sri Rahayu menginstruksikan untuk selalu mendampingi masyarakat penerima bantuan Program BSPS. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan, serta pendampingan rumah layak huni agar bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan tidak menyalahi aturan.
“Kepada masyarakat, kami juga mengharapkan jika ada kendala dalam proses pengerjaan untuk berkonsultasi dan menghubungi pendamping agar prosesnya bisa berjalan baik,” tandasnya.
Widi Setiawan, penerima manfaat BSPS mengaku sangat bahagia karena sudah sejak lama menanti adanya bantuan bedah rumah yang ditempatinya saat ini.
“Ya, sudah sejak lama mengharapkan dapat bantuan bedah rumah ini. Sudah sejak lama tinggal disini mau perbaiki sendiri tidak ada biaya. Alhamdulillah, sekarang dapat bantuan rumah saya jadi lebih layak huni sekarang,” ucapnya.
Widi merupakan satu di antara 20 penerima manfaat BSPS dari Desa Jugo Kecamatan Kesamben yang sebelumnya diupayakan oleh Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Blitar agar mendapatkan kuota bantuan tersebut.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Sugeng Suroso menjelaskan, berdasarkan data yang dimilikinya, Program BSPS 2021 di Kabupaten Blitar telah terealisasi sebanyak 230 unit rumah.

Jumlah itu tersebar di hampir semua Kecamatan di Kabupaten Blitar. Antara lain, Kecamatan Kesamben berjumlah 32 rumah, Kecamatan Gandusari berjumlah 75 rumah, Kecamatan Binangun 31 rumah, Kecamatan Panggungrejo berjumlah 15 rumah, Kecamatan Wonotirto berjumlah 15 unit rumah, Kecamatan Kademangan berjumlah 66 rumah dan Kecamatan Sanan kulon berjumlah 15 unit rumah.
“Ini adalah wujud gotong royong dan bentuk kerjasama antara PDI Perjuangan Kabupaten Blitar dengan Fraksi PDI Perjuangan DPR RI. Ini menjadi bagian strategi kita untuk menggapai hattrik pada pemilu 2024 nanti,” kata Sugeng.
“Caranya, ya kita langsung all out turun ke basis masyarakat seperti desa, kita tunjukkan kinerja kita kepada mereka bahwa PDI Perjuangan akan selalu hadir dan peduli atas persoalan yang ada, tujuannya agar terjadi hubungan simbiosis mutualisme antara PDI Perjuangan dan masyarakat,” tambah dia.
Sugeng berharap, melalui program BSPS ini, masyarakat dapat meningkatkan kualitas huniannya lebih layak lagi, dan bagi masyarakat yang belum mendapat bantuan untuk tidak berkecil hati sebab PDI Perjuangan akan membantu masyarakat untuk mendapat bantuan ini di tahun berikutnya.
Sekadar diketahui, dalam program BSPS ini setiap masyarakat mendapatkan dana bantuan senilai Rp 20 juta per unit rumah. Dana tersebut akan disalurkan pemerintah kepada masyarakat dalam bentuk bahan material bangunan dan bukan berupa uang tunai.
Bantuan Program BSPS ini diharapkan mampu mengurangi jumlah RTLH di daerah serta mewujudkan rumah layak huni bagi seluruh warga Indonesia. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS